SOLO, solotrust.com- Yayasan Paguyuban Tridarmo Mangkunegaran menggelar seminar bertema Mr. Sartono Sebagai Pejuang Demokrasi dan Bapak Parlemen Indonesia di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta, pada Kamis (2/8/2018).
Seperti disampaikan Ketua Yayasan Paguyuban Tridarmo Mangkunegaran, Ir. HR Hartono, MM, yang mengatakan tujuan dari seminar ini ialah pihaknya ingin menjadikan sosok Mr. Sartono sebagai suri tauladan generasi zaman sekarang dan lebih mengenalkan tokoh Mr. Sartono kepada masyarakat luas.
Menurutnya, selama ini ada beberapa faktor yang menyebabkan Mr. Sartono kurang mendapat apresiasi publik dan jarang dikenal dalam sejarah perjuangan Indonesia.
"Yang pertama adalah persoalan materi pembelajaran di sekolah yang sedikit sekali atau bahkan jarang menceritakan tentang tokoh ini. Kedua dalam banyak peristiwa ketokohan Mr. Sartono terkait erat dengan ketokohan Sukarno, sehingga kecermelangannya tertutup oleh kecermelangan Sukarno," bebernya saat ditemui solotrust.com di sela acara.
Ia menambahkan, antipati terhadap Sukarno pada orde baru juga menyebabkan cerita Sukarno dalam buku sejarah di sekolah menjadi terbatas, dan tentu termasuk cerita perjuangan Mr. Sartono juga tidak tersampaikan secara memadai.
"Selain itu, Mr. Sartono kurang senang menonjolkan diri, sehingga berita-berita besar tentangnya tidak muncul," ujarnya
Hartono mengatakan, dalam seminar ini menghadirkan salah satu keponakan dari Mr. Sartono yang mengetahui sejarah panjang kehidupan Mr. Sartono, bernama Kanjeng Raden Mas Haji Sajarwo Sartomo, sekarang menjabat sebagai Wakil Kepala Wedono Satriyo Mangkunegaran.
"Yang dulu mengetik surat-surat Mr. Sartono, yang dulu mengantarkan kalau menghadap Bung Karno," kata dia.
Adapun dalam seminar ini yang menjadi narasumber ialah Prof. Dr. Haryono selaku Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof. Dr. Wasino Guru Besar Universitas Negeri Semarang, dan penulis buku Mr. Sartono, kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Drs. Daradjadi Gondodiprodjo.
Sementara itu, peserta seminar mulai dari kalangan akademisi perwakilan perguruan tinggi di Surakarta, generasi muda atau organisasi kepemudaan, Pemerintah Daerah se-Solo Raya, dan tokoh-tokoh agama. (adr)
(wd)