Solotrust.com– Rabu lalu, sebuah media Jepang memberitakan bahwa BTS akan merilis single Jepang berjudul ‘Bird’ yang akan berkolaborasi dengan produser AKB48, Yasushi Akimoto. Akimoto akan menulis lirik dari lagu baru tersebut.
Media Jepang tersebut juga melaporkan bahwa CEO dari Big Hit Entertainment yakni Bang Shi Hyuk juga telah melakukan kontak dengan Akimoto, karena dia mengagumi produser terkenal tersebut dalam memandang dunia.
Rencana semula, ‘Bird’ akan dirilis dengan versi Jepang dari ‘FAKE LOVE’ dan ‘Airplane pt.2’ pada 7 November 2018 mendatang.
Namun, kolaborasi tersebut nampaknya tidak ditanggapi secara positif oleh para fans BTS (ARMY) di Korea Selatan, yang mengakibatkan proyek tersebut akhirnya dibatalkan.
Pada Minggu (16/9/2018), agensi dari BTS yakni Big Hit Entertainment mengumumkan pembatalan tersebut via fan page resminya.
“Daftar lagu untuk album Jepang terbaru yang direncanakan rilis pada November akan diganti karena masalah produksi. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini,” tulis Big Hit.
Di bawah pernyataan tersebut, Big Hit mengganti lagu ‘Bird’ yang semula direncanakan menjadi single terbaru dengan ‘IDOL’ versi remix. Sementara ‘FAKE LOVE’ dan ‘Airplane pt.2’ tetap dibuat dalam versi Bahasa Jepang, ditambah dengan ‘FAKE LOVE’ berbahasa Jepang yang diremix. Sehingga ada total 4 lagu dalam album yang akan datang.
Yasushi Akimoto sendiri adalah produser handal di balik idol group AKB48. Namun, karena Akimoto dianggap sosok yang kontroversial, maka fans BTS menolak kolaborasi tersebut.
Sebagaimana diberitakan The Korea Times (17/9/2018), hal-hal yang menjadi perhatian fans Korea Selatan dari Akimoto adalah pernah digunakannya bendera “rising sun” di kostum AKB48. Bendera tersebut dianggap seperti halnya bendera Nazi Swastika, yang diasosiasikan sebagai imperialisme dan pendudukan Jepang di Korea Selatan. Selain itu, Akimoto juga dianggap pernah menulis lirik yang berbau misogini.
Sebagaimana diberitakan The Korea Herald (16/9/2018), pada November 2016 silam, Akimoto dan Sony Music juga pernah meminta maaf setelah salah satu grupnya yakni Keyakizaka46 tampil dengan kostum yang mirip dengan kostum Nazi. Permintaan maaf tersebut dilakukan setelah Simon Wiesenthal Center, sebuah kelompok hak asasi manusia di Amerika Serikat yang fokus pada anti-semitisme meminta label dan produser tersebut untuk meminta maaf.
Fans BTS pun akhirnya ramai memenuhi fan page resmi BTS dengan postingan yang memperingatkan Big Hit untuk tidak melanjutkan kolaborasi tersebut, karena dianggap kontras dengan imej positif dari BTS yang telah mendapatkan perhatian karena isu-isu seperti kesehatan mental bagi anak muda yang mereka angkat selama ini.
“Jika Big Hit tidak merespon pada jam 12 malam pada 14 September, maka kami akan memboikot semua konten dan barang-barang dari Big Hit,” tegas fan club resmi BTS.
Selain itu, Hanryu Love, salah satu platform komunitas online terbesar di Korea Selatan untuk pecinta Hallyu dengan lebih dari 210.000 anggota terdaftar juga menginginkan Big Hit untuk membatalkan kolaborasi dengan Akimoto.
Beberapa fans BTS mengekspresikan kekhawatiran mereka bahwa kolaborasi ini akan menyesatkan orang-orang, yangmana mereka bisa jadi berpikir bahwa BTS mendukung imperialisme Jepang dan mengaitkan BTS dengan lirik-lirik kontroversial yang pernah dibuat Akimoto.
Setelah banyak fans yang menyuarakan pendapatnya tersebut, Sabtu kemarin Big Hit akhirnya buka suara. Mereka mengatakan bahwa mereka mengerti apa yang disuarakan fans dan akan menggelar diskusi internal terkait hal tersebut, yang akhirnya diputuskan bahwa kolaborasi batal.
Ini bukanlah pertama kalinya Big Hit menghadapi kontroversi semacam ini. Big Hit pada 2016 lalu pernah menyampaikan permohonan maaf kepada publik karena dinilai menulis lirik bernuansa misogini yang ada dalam lagu ‘Joke’ dan ‘War of Hormone’.
“Setelah meninjau lirik-lirik tersebut, kami menemukan beberapa diantaranya dapat dianggap sebagai misoginis, terlepas dari niat dari penciptanya, sehingga bisa membuat beberapa orang merasa tidak nyaman. Kami (Big Hit) dan para anggota BTS merasa menyesal kepada para fans atas ketidaknyamanan terhadap lirik-lirik tersebut,” tulis Big Hit di situs resminya 6 Juli 2016 silam.
BTS sendiri saat ini tengah melakukan tur dunia bertajuk ‘2018 BTS World Tour Love Yourself’ yang mengunjungi berbagai kota di Amerika Utara, Eropa dan Jepang. Di Jepang, BTS diketahui akan menggelar konser di Tokyo, Osaka, Nagoya, Yafuoku dan Fukuoka. (Lin)
(wd)