Hard News

Utamakan Aspek Keselamatan, Bandara Adi Soemarmo Gelar Simulasi PKD

Jateng & DIY

26 Oktober 2018 16:04 WIB

Suasana PKD di Bandara Adi Soemarmo,

BOYOLALI, solotrust.com- Pesawat Kenari Air, tipe Airbus A330-200 dengan nomor registrasi PK-KAD dan nomor penerbangan AD-099 dari Jeddah terhempas keluar landas pacu dan terbakar saat melakukan pendaratan Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Rabu (24/10/2018) malam.

Pesawat yang mengangkut 210 penumpang dan 10 kru ini terhempas dan menabrak pagar perimeter Bandara Adi Soemarmo. Akibatnya, 8 orang meninggal, 12 luka berat, 17 luka sedang, dan 27 lainnya luka ringan. Seluruh korban ditangani sesuai prosedur penanganan korban saat kejadian darurat.



Kejadian itu bagian dari skenario latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-99 PT Angkasa Pura I (Persero) yang digelar di Bandara Adi Soemarmo.

Latihan ini melibatkan 550 personel, terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee dari PT Angkasa Pura I (Persero), TNI AU, Perum LPPNPI Kantor Distrik Surakarta, Polres Boyolali, Polsek Ngemplak, Koramil II Ngemplak, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Juga Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pabean B Surakarta, Imigrasi Kelas I Surakarta, Balai Karantina Pertanian Kelas I Surakarta, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Wilayah Kerja Adi Soemarmo, UPT Damkar Surakarta, beberapa rumah sakit dan puskesmas sekitar Bandara.

PKD terdiri dari 3 latihan, yaitu penanganan demonstrasi massa, ancaman bom, dan keselamatan penerbangan (aviation security exercise), simulasi penanggulangan bencana gempa bumi (earthquake disaster) dan kebakaran gedung (fire building exercise), serta simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise).

Dalam PKD ini juga ada skenario penanganan pasca kejadian, yaitu penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters and meeters. Serta latihan penanganan terhadap media (media handling) saat kondisi darurat.

General Manager Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman mengatakan, latihan ini sebagai upaya menguji dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Program (ASP) serta fungsi komando, komunikasi, dan koordinasi.

"Diharapkan masing - masing personel di Bandara Adi Soemarmo dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menguji, melatih, sekaligus memantapkan kemampuan sesuai bidang tugas masing - masing dalam menanggulangi keadaan darurat,” paparnya.

Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose menambahkan untuk menjamin keselamatan penerbangan, keamanan dan kenyamanan moda transportasi udara serta mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kecelakaan penerbangan, perlu latihan terpadu yang melibatkan seluruh instansi terkait.

Latihan terpadu juga untuk menguji sistem dan prosedur standar masing-masing institusi yang terlibat. Simulasi PKD ini dilakukan malam hari, mengingat kondisi darurat bisa terjadi kapan saja, tanpa mengenal waktu.

"Sebab aspek keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan penerbangan," ujarnya.

Setiap 2 tahun sekali, tiap bandara yang dikelola Angkasa Pura I melaksanakan latihan PKD. Simulasi PKD di Bandara Adi Soemarmo ini adalah yang ke-5 yang diadakan Angkasa Pura I pada tahun 2018.

Sebelumnya, latihan PKD telah diadakan di Bandara Juanda Surabaya, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Setelah di Bandara Adi Soemarmo, PKD akan digelar di Bandara El Tari Kupang (November 2018) dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Desember 2018). (Rum)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya