SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta terus berupaya melindungi seluruh warga kurang mampu dengan Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD Kota Surakarta. Sejauh ini sudah 97,47 Persen warga Solo telah terkaver.
Sebanyak 829 Kartu Keluarga yang terdiri dari 1752 jiwa di 5 kecamatan di Kota Solo kembali dibagikan oleh Pemkot kepada penerima manfaat di Pendaphi Gede Balai Kota Surakarta, Jumat (17/5/2019).
"Rinciannya Kecamatan Laweyan sebanyak 95 KK terdiri dari 228 jiwa, Kecamatan Banjarsari sebanyak 239KK terdiri dari 479 jiwa, Kecamatan Serengan sebanyak 118KK terdiri dari 242 jiwa, Kecamatan Pasar Kliwon sebanyak 166KK terdiri dari 366 jiwa dan
Kecamatan Jebres sebanyak 211KK terdiri dari 437 jiwa," papar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta dr. Siti Wahyuningsih kepada wartawan di sela pembagian kartu.
Dijelaskan Ning, total sampai dengan bulan Mei 2019 peserta JKN-KIS dengan program PBI APBD Kota Surakarta sejumlah 132.752 jiwa. Sehingga total kepesertaan JKN KIS sejumlah 555.297 Jiwa atau sebesar 97,47%.
Adapun pada 27 Juli 2018 lalu, Pemkot berhasil meraih predikat Universal Health Coverage ( UHC ) dengan menembus jumlah kepesertaan JKN KIS sebanyak 95,54 % dari penduduk Kota Surakarta.
Ning mengungkapkan, terdapat sebanyak 2.987 kartu JKN - KIS telah dinonaktifkan oleh pusat pada bulan ini. Namun dirinya mengaku tidak dapat merinci pasti ihwal penonaktifan kartu tersebut.
"Dari pusat banyak yg di non-aktifkan, saya tidak tahu sebab pastinya, itu ranahnya Dinas Sosial yang berkaitan dengan dana pusat, setiap bulan memang ada yang di cut off, biasanya ada yang meninggal, ada yang pindah, itu kan juga harus segera diganti, kalau yang PBI APBN pendataan oleh Dinas Sosial kemudian dilaporkan ke Kementerian Sosial, itu nanti akan dilaporkan, kalau Dinkes ranahnya PBI APBD," pungkas dia. (adr)
(wd)