SOLO, solotrust.com - Bencana kebakaran pastinya sangat merugikan masyarakat seperti kerusakan material, korban jiwa, dan dampak lingkungan. Di Kota Solo, bencana kebakaran bahkan sudah dialami beberapa pasar, sebut saja Pasar Klewer dan Pasar Nusukan.
Oleh sebab itu, Dinas Pengelolaan Pasar bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surakarta menggelar Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran serta Penyelamatan Diri pada 21-22 November 2017.
Kepala Dinas Damkar Subagiyo menekankan kegiatan ini sebagai persiapan tatkala terjadi kebakaran sekaligus mengantisipasi penyebab kebakaran.
"Kebakaran jelas akan meluluhlantakkan perekonomian masyarakat Kota Solo termasuk para pelaku pasar. Mereka perlu diberi pembekalan pengetahuan agar punya keterampilan dan kesigapan dalam rangka mencegah maupun mengatasi kebakaran," terang Subagiyo.
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Gatot Sutanto mengatakan pentingnya sistem untuk pencegahan dan penanggulangan melalui komitmen bersama. Dirinya juga menekankan perlunya manajemen proteksi akan bahaya kebakaran.
"Diperlukan manajemen proteksi bahaya kebakaran. Jadi jangan hanya bertumpu pada petugas keamanan pasar atau pemadam kebakaran saja, masyarakat harus punya bekal pengetahuan tentang pencegahan, penanggulangan kebakaran, dan penyelamatan diri," papar Gatot.
Berdasar data Dinas Damkar, persentase penyebab kebakaran meliputi rokok 3 persen, kompor 9 persen, lain-lain 15,65 persen, listrik 23 persen, sisanya lain-lain.
Adapun beberapa pasar di Kota Solo yang pernah mengalami kebakaran antara lain Pasar Klewer akibat arus pendek, Pasar Nusukan akibat kompor meledak, Pasar Mojosongo akibat lilin, Pasar Depok akibat kompor, Pasar Ayu akibat charger ponsel, Pasar Cinderamata akibat rice cooker, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan sosialisasi tersebut berdasar Perda No 11 Tahun 1994 bahwa setiap penduduk wajib aktif berusaha mencegah kebakaran, serta Undang-Undang No 28 Tahun 2002 tentang Tertib Jaminan Teknis Bangunan Gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan termasuk pencegahan terhadap bahaya kebakaran.
Pelatihan dilakukan selama dua hari. Tanggal 21 November di Ruang Rapat Dinas Perdagangan untuk pembekalan materi. Dilanjutkan simulasi pada 22 November di Alun-Alun Selatan Kraton Surakarta. Lebih dari 50 peserta berpartisipasi terdiri dari para satuan pengamanan pasar, staff pengelola dan pegawai pasar, pedagang pasar, dan lain sebagainya.
(arum-way)
(Redaksi Solotrust)