Pend & Budaya

Siapkan Siswa Tangguh dan Tanggap Bencana, SMKN 1 Plupuh Latihan Bersama Damkar

Pend & Budaya

13 Oktober 2023 12:01 WIB

SMK Negeri 1 Plupuh Sragen bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sragen menyelenggaran pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana kebakaran di lapangan Desa Sambirejo, Plupuh Sragen, Kamis (12/10/2023). (Foto: Dok. Istimewa)

SRAGEN, solotrust.com - SMK Negeri 1 Plupuh Sragen bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sragen menyelenggaran pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana kebakaran di lapangan Desa Sambirejo, Plupuh Sragen, Kamis (12/10/2023).

Kegiatan diikuti seluruh siswa kelas X sebanyak 360 siswa yang mengikuti program pendidikan ketarunaan angkatan I 2023. Bentuk kegiatan berupa penjelasan teori dan praktik serta dilakukan simulasi pemadaman dan penenggulangan bencana kebakaran.



Materi disampaikan pada pelatihan ini, antara lain bahaya kebakaran, pencegahan bahaya kebakaran, penanggulangan bahaya kebakaran, alat pemadam api, usaha preventif tanggap kebakaran, cara yang dilakukan dalam pemadaman kebakakaran, serta prosedur emergensi evakuasi. Didampingi guru pembimbing ketarunaan, seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan antusias dan bersemangat.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran, Lilik sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan pelatihan penanggulangan bencana kebakaran diinisiasi SMK Negeri 1 Plupuh. Di kondisi cuaca seperti sekarang, banyak wilayah dan daerah mudah terjadi bencana kebakaran,  dibutuhkan kesadaran dan pemahaman seluruh elemen masyarakat terhadap bahaya dan prosedur penanggulangan bencana kebakaran.

"Dengan begitu bisa mencegah terhadap kemungkinan kerugian dan korban yang terjadi. Semoga dengan pelatihan ini para siswa dan guru bisa menjadi relawan yang tahu dan paham prosedur penanggulangan bencana kebakaran," ujarnya.

Salah satu siswa kelas X Tata Busana SMKN 1 Plupuh, Alin mengaku sangat senang dan terinspirasi dengan pelatihan ini, mulai dari keberanian para petugas pemadam, semangat menolong, dan rela berkorban untuk menolong para korban.

"Kegiatan ini juga sangat menyenangkan dengan simulasi nyata. Sempat takut juga saat mencoba memadamkan api, tapi senang karena bisa," ungkapnya.

Kepala SMKN 1 Plupuh, Sri Eka Lelana, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pendidikan ketarunaan diberikan kepada seluruh siswa kelas X. Tahun ini pendidikan ketarunaan merupakan angkatan pertama yang rencananya dilakukan secara berkelanjutan.

"Maksud dan tujuan kami melaksanakan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana kebakaran adalah memberikan pemahaman mengenai penyebab terjadinya kebakaran. Selain itu agar siswa mampu melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kondisi kebakaran dan jangan panik," kata Sri Eka Lelana.

"Harapannya siswa mampu mengevaluasi semua orang yang ada di dalam lokasi kebakaran dengan berbagai kondisi serta menggunakan teknik kerja yang tepat agar mampu memadamkan api dengan level kebakaran dasar. Selanjutnya siswa bisa menjadi relawan dan pioner terhadap pencegahan serta penanggulangan bencana kebakaran," imbuhnya.

Sri Eka Lelana berharap nantinya banyak kegiatan positif bisa dikembangkan bersama dengan stakeholder di lingkungan sekolah, sehingga dapat membekali seluruh siswa dengan berbagai ketrampilan dan kompetensi dibutuhkan masyarakat.

Sekadar informasi, sejumlah wilayah Indonesia masih mengalami suhu cukup panas hingga beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca panas berkisar 35 hingga 39 derajat Celcius.

Udara kering, kurangnya kelembaban memudahkan tersulutnya bahan bakar menjadi nyala api. Kebakaran terjadi karena tiga unsur, yakni bahan bakar, panas dan oksigen.

Cuaca panas dan kering mempercepat terjadinya penjalaran api, sehingga sulit untuk diatasi.. Bagaimanapun, kebakaran menyebabkan kerugian material dan immaterial.

Kebakaran merupakan salah satu ancaman berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa jika tidak dilakukan upaya tepat dalam pencegahannya. Mitigasi bencana kebakaran menjadi penting, untuk itu kesiapan masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam menghadapi kejadian ini.

(and_)

Berita Terkait

Peringati Baden Powell Day, Pramuka SMKN 1 Plupuh Gelar Bakti Sosial dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam

Gandeng Koramil 20/Plupuh, SMKN 1 Plupuh Adakan SKANIP Berbagi Kebahagiaan

350 Siswa SMKN 1 Plupuh Ikuti Jalan Ninja Skanip

SMKN 1 Plupuh Sragen, Pembelajaran dari Lorong Sempit Menuju Sekolah Mandiri

724 Calon Warga PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun Gelar Latihan Bersama

Penampakan Rumah Mewah Ibu Eny ODGJ yang 11 Tahun Dirawat Anaknya, Harganya Fantastis

Kebakaran di Dalam Gang Sempit Tegalharjo Solo, Damkar Terkendala Akses Jalan hingga Petugas Tersetrum Listrik

Duh, Warga Amuk Petugas Damkar, Kok Bisa?

Damkar Surakarta Siagakan 80 Pejinak Si Jago Merah Selama Masa Lebaran

Ludes.... Warung Sate Dilalap Si Jago Merah Tadi Pagi

Pabrik Pengolahan Limbah Plastik di Grogol Terbakar

Pemenuhan Data Dukung RKT Dinilai Belum Optimal

Dianggap Kuasai Sirkuit, Kontingen Semarang Rajai 3 Kategori Lomba Cabor Balap Motor

Kirim 535 Atlet di Porprov Jateng 2023, Gibran Targetkan Banyak Medali

Usai Kasus Cabul: Terduga Tak Boleh Beraktivitas di Taekwondo, Minta Orangtua Tak Khawatir

Bank Daerah Karanganyar Klaim Tak Terlibat Urusan Utang Piutang W dan R

Laga Perdana Liga 3 Jateng, Persika Karanganyar Habisi Persiwi Wonogiri 6-1

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, meski Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau

BPBD Bantul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Akibat Kemarau Panjang

Debit Air Kecil, PDAM Temanggung Pasok Air Bersih di Beberapa Titik

Kemarau Panjang Bawa Berkah Perajin Genting, Proses Pengeringan Lebih Cepat

Fenomena Kemarau di Waduk Gajah Mungkur, Muncul Makam Kuno hingga Padang Rumput

PDAM Waspadai Kualitas Air Bengawan Solo Selama Kemarau Panjang

Peringati Baden Powell Day, Pramuka SMKN 1 Plupuh Gelar Bakti Sosial dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam

Haru! Peringatan Hari Ibu di SMKN Jenawi Diwarnai Isak Tangis

Berita Lainnya