SOLO, solotrust.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo mengundang Joko Widodo – Ma’ruf Amin serta Parabowo Subianto – Sandiaga Uno untuk bersatu-padu membagikan takjil di bulan suci Ramadan. Takjil itu diberinama Takjil Rekonsiliasi 01 dan 02 karena mengandung harapan polarisasi yang kuat antara kedua kubu dalam perpolitikan di Indonesia segera mencair dengan pertemuan keduabelah pihak.
Para tokoh penting itu membagikan satu per satu takjil kepada masyarakat sekitar yang mengerumuni mereka dan kepada pengendara yang kebetulan melintas di Jalan Adi Sucipto, Plaza Manahan, Banjarsari, Solo, Jumat (31/5/2019) sore.
Tak ingin melewatkan moment unik itu, tak sedikit masyarakat yang mengabadikannya dalam bidikan kamera ponsel mereka, bahkan ada dari mereka mendekat untuk bersalaman langsung dengan para pejabat publik itu. Masyarakat mendapatkan takjil berupa roti dan panganan tradisional klenyem untuk dimakan secara kembulan saat kumandang azan maghrib terdengar.
Pada acara ini baik Jokowi – Amin maupun Prabowo – Sandi terlihat akur, rukun, mereka menggalakkan semangat rekonsiliasi di tengah bara politik yang masih hangat. Keempat tokoh itu membentangkan papan bertuliskan nada-nada perdamaian seperti ”Indonesia umat cinta damai”, ”Indonesia menanti rekonsiliasi putra putri terbaik bangsa”, lalu ”Jangan lama – lama berseteru ayo lanjutkan bersama-sama membangun bangsa”.
Hanya saja di sini Jokowi – Amin maupun Prabowo – Sandi bukanlah sosok yang sebenarnya, mereka diperankan oleh warga Solo yang menginginkan perdamaian di bumi pertiwi yang tengah berduka ini melalui aksi teatrikal rekonsiliasi 01 dan 02. Saat melihat aksi mereka, Gubernur sangat mengapresiasinya, menurutnya pesan rekonsiliasi tersebut merupakan bentuk rakyat berbicara saat elite tak banyak bicara untuk mendorong persatuan dan kesatuan bangsa serta membangun daerah yang nyaman, aman dan damai.
”Ini Solo banget, mereka pakai topeng, pak Jokowi, pak Ma’ruf Amin, pak Prabowo dan Mas Sandi, bersama-sama membagikan takjil tadi ada roti sama klenyem, dan juga membentangkan papan bertuliskan jangan lama-lama berseteru ayo lanjutkan bersama-sama membangun bangsa. Artinya ketika tidak banyak elite berbicara maka saatnya rakyat berbicara, untuk bersatu tidak berseteru,” ujar Ganjar kepada solotrust.com di sela acara.
Kopral Bagyo selaku inisiator acara menuturkan, aksi ini merupakan aspirasi dan harapan rakyat di daerah, agar kedua capres dan cawapres dalam Pilpres 2019 itu bertemu, bersatu dan bersama-sama membangun negara Indonesia. Selain itu, ia berpesan pesan agar masyarakat tidak saling berseteru karena hoaks maupun hasutan kebencian.
”Tidak ada maksud jelek, kita hanya mengharapkan mereka bertemu untuk membangun dan memajukan bangsa indonesia sebagaimana sila ke 3 dalam pancasila, Persatuan Indonsia,” tegas dia.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Rudy berharap melalui aksi teatrikal rekonsiliasi 01 dan 02 ini dapat membawa semangat perubahan dari yang penuh perseteruan menjadi penuh persatuan membangun Negara Kesatuan Republik Indoensia.
”Pesta demokrasi sudah selesai, rakyat indonesia menginginkan cinta damai, tokoh nasional berangkulan kembali unutk membangun NKRI yang mempunyai ideologi dan dasar negara pancasila, kami sangat mendukung untuk itu,” tutup Rudy. (adr)
(wd)