SOLO, solotrust.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror melakukan penggeledahan terhadap tempat tinggal Sugeng Riyadi (34) di Kampung Semanggi RT 07 RW 05, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, pada Minggu (10/6/2019) malam.
Baca juga: Polisi Usut Kaitan Pelaku Bom Kartasura dengan Sel Tidur Teroris
Menurut keterangan saksi, Ketua RT setempat, Supardi (54), penggeledahan dilakukan sekitar pukul 19.00 WIB. Sedangkan penangkapan terhadap SR terjadi pada siang harinya sekitar pukul 13.30 WIB di Kawasan Mojolaban, Sukoharjo.
”Benar kemarin sekitar hampir pukul 19.00 WIB ada penggeledahan dari kepolisian, saya diminta jadi saksi, kata polisi ada rentetan kasus bom bunuh diri di kartasura, pelaku kan masih hidup, dia diduga teman dari pelaku bom bunuh diri yang ada kaitannya, ditangkapnya siang hari, sore hari warga dikasih tahu surat penangkapan dan malam hari dilakukan penggeledahan,” kata Supardi saat dijumpai wartawan di rumahnya, Senin (10/6/2019)
Tim Densus 88 berhasil menyita sebuah handphone dari rumah kontrakan SR, serta sebelumnya satu unit sepeda motor yang digunakan SR. Sedangkan SR sendiri sudah dibawa ke Mapolda Jateng di Semarang.
”Polisi menyita sebuah handphone di rumah dan sepeda motor supra fit pas penangkapan di Mojolaban, sepeda motor diamankan di Polsek,” katanya
Keluarga terduga rentetan kasus bom bunuh diri diminta untuk sabar untuk menanti hasil pendalaman selama 14 hari.
”Keluarga diminta sabar 14 hari,” terang dia.
Supardi menceritakan, SR merupakan sosok yang dikenal pendiam dan jarang bergaul di lingkungan kampungnya, ia memiliki satu orang isteri dan 2 anak yang masih balita. SR sejak kecil tinggal di kampung tersebut, hingga pada suatu saat terkena relokasi oleh pemerintah dan mengharuskannya pindah ke Mojolaban, Sukoharjo.
”Sugeng dikenal orangnya pendiam, jarang sekali berinteraksi, tidak bergaul dengan warga. Tidak pernah ikut perkumpulan RT,” ucap dia.
SR sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang di Pasar Klithikan, Semanggi dan buruh sablon di Mojolaban, Sukoharjo, sehingga kerap mondar-mandir Semanggi – Mojolaban. Karena bekerja di Pasar Klithikan SR mengontrak rumah di Kampung Semanggi.
"Sugeng sejak kecil tinggal di sini, kena relokasi lalu beli rumah di Mojolaban, terus di sini ngontrak karena kerjanya di Pasar Klithikan dekat sini. Kerjanya kalau pagi jualan di klithikan gelar lesehan jual sendal topi baju, kadang siangnya nyablon di Mojolaban,” bebernya
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi membenarkan adanya penggeledahan oleh Densus 88 Antiteror di rumah kontrakan SR di Semanggi setelah SR berhasil ditangkap di Kawasan tanggul Bengawan Solo di Dusun Jatiteken, Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo. Menurutnya, kasus tersebut tengah didalami tim Densus 88.
”Benar ada penggeledahan. Semua masih pendalaman Densus 88 antiteror,” ujarnya. (adr)
(wd)