SOLO, solotrust.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberikan workshop pembuatan tas ramah lingkungan kepada siswa SDN 5 Krambilsawit, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satu peserta KKN di wilayah itu, Fika Noorhikmah menjelaskan, workshop dilaksanakan pada Kamis (23/01/2020) lalu. Ide Totebag Tie Dye mereka usung karena isu mengenai sampah plastik kian hari kian marak terdengar, apalagi Indonesia salah satu penghasil sampah plastik terbanyak.
“Kami mengambil langkah nyata untuk mengurangi sampah plastik dengan melakukan Workshop Totebag Tie Dye sebagai pengganti kantong plastik,” terang Fika dalam keterangan tertulis kepada solotrust.com, Selasa (28/01/2020).
Fika mengatakan, Totebag Tie Dye merupakan tas polos dikreasikan dengan cara diberi warna menggunakan teknik ikat celup atau sering disebut dengan Tie Dye. Tas tersebut dapat digunakan untuk menyimpan barang jajanan atau belanjaan agar siswa tidak lagi menggunakan tas kantong plastik.
“Cara pembuatan Totebag Tie Dye juga tidak sulit, cukup dengan menyiapkan totebag putih polos yang hendak dikreasikan. Setelah itu lipat totebag sesuai keinginan, bisa secara vertikal, horizontal, melingkar, sesuai selera. Lalu lipatan tadi diikat dengan karet gelang sesuai dengan jumlah ikatan yang diinginkan,” papar dia.
Selanjutya, totebag yang sudah diikat dicelupkan ke dalam water glass. Lalu tiriskan totebag sampai waterglass terasa sedikit mengering selama lebih kurang 15 menit. Kemudian celupkan lagi ke dalam water glass untuk mengunci warna dan jemur dalam keadaan masih terikat.
“Ketika sudah kering, lepaskan ikatan karet pada totebag sampai tidak ada karet lagi yang melekat pada totebag tersebut. Bilas menggunakan air bersih dan keringkan lagi dan totebag siap pakai,” katanya
Fika bersama timnya berharap program KKN yang mereka jalani dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, serta menambah kreativitas masyarakat di wilayah binaan dan mengampanyekan penggunaan tas ramah lingkungan.
“Kami ingin memberikan manfaat dalam upaya pengurangan sampah plastik dan anak-anak sebagai peserta bertambah pengetahuan dan kreativitasnya serta diharapkan peserta dan panitia sendiri memiliki kesadaran untuk menggunakan tas ramah lingkungan sebagai pengganti kantong plastik dalam kegiatan sehari-hari,” pungkas dia. (adr)
(redaksi)