Solotrust.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina guna pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus corona (Covid-19) di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Melansir laman resmi Seketariat Kabinet RI, setkab.go.id, Selasa (10/03/2020), Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo, seluruh fasilitas kesehatan yang dibangun diharapkan selesai akhir Maret 2020.
“Target yang diberikan Bapak Presiden adalah dua sampai tiga minggu harus selesai dan siap untuk dimanfaatkan. Berarti tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga pendukungnya, seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain. Sekarang sudah mulai land clearing, pasokan listrik dari PLN juga akan segera kami sambungkan,” kata dia.
Pada tahap awal akan dibangun dua bangunan dua lantai, terdiri atas fasilitas observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi). Adapun untuk ruang observasi dengan kapasitas 230 tempat tidur, di mana satu kamarnya memiliki kapasitas rawat delapan hingga sepuluh pasien.
Sementara untuk ruang isolasi terdiri atas 30 tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) dan 20 tempat tidur Non ICU dengan peralatan sesuai standar berlaku. Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi sarana olahraga, ruang terbuka hijau serta sarana pengolahan sampah padat dengan insinerator khusus, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Terkait anggaran, Menteri Basuki mengatakan, anggaran pembangunan seluruh sarana dan prasarana kesehatan dilakukan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Waskita dengan Konsultan Manajemen Konstruksi PT Virama Karya.
Sementara untuk penyediaan air baku telah disiapkan empat alternatif tampungan air, yakni Waduk Monggak Rempang dengan debit 232 liter/detik berjarak 16 km, Embung Camp Vietnam (0,11 liter/detik) berjarak 1,6 km, Embung Setotok (1,5 liter/detik) berjarak 35 km, dan Waduk Sei Gong (400 liter/detik) berjarak 4,1 km, namun Waduk Sei Gong kondisi airnya masih payau. “Menunjang fasilitas observasi dan isolasi, kami akan bangun instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 5 liter/detik bersumber dari Waduk Monggak Rempang,” jelas Menteri Basuki.
Adapun untuk pengerjaannya, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra IV, Ditjen SDA tengah menyiapkan pipa transmisi sepanjang 16,2 km dan pipa distribusi di dalam kawasan untuk sepanjang 6,7 km. Total anggaran diperkirakan sekira Rp17 miliar.
Saat ini pekerjaan land clearing telah dimulai dengan memobilisasi alat berat dozer 7 unit, excavator 7 unit, dump truck 4 unit, genset 2 unit, 2 mobil tangki air dan 1 toilet mobile. Kementerian PUPR juga akan meningkatkan akses keluar masuk pulau dengan membangun helipad dan disiapkan penataan dermaga di Pelabuhan Pulau Galang dikelola UPT Dinas Perhubungan Pemkot Batam.
Sebagai informasi, fasilitas memanfaatkan lokasi eks tempat penampungan (kamp pengungsi Vietnam) yang difungsikan sejak 1979 hingga 1996 di Pulau Galang. Kini lokasi tersebut merupakan kawasan wisata sejarah.
(redaksi)