Serba serbi

Tips Mengedukasi Anak tentang Virus Corona (COVID-19)

Kesehatan

9 April 2020 06:08 WIB

Anak-anak SD di Indonesia mencuci tangan dengan sabun (Sumber gambar: UNICEF/2019/Arimacs Wilander dalam laman https://www.unicef.org/indonesia/)


Solotrust.com - Semua berita dan informasi tentang virus corona (COVID-19) sangat mungkin membuat Anda merasa panik. Begitu pula dengan anak-anak, mereka pun rentan menjadi cemas dalam situasi ini. 



Anak-anak mungkin kesulitan memahami apa yang mereka lihat online atau di TV, atau mendengar dari orang lain, sehingga mereka bisa sangat rentan terhadap perasaan cemas, stres dan sedih.

Tetapi berdiskusi terbuka dengan anak-anak Anda dapat membantu mereka memahami, mengatasi, dan bahkan memberikan kontribusi positif bagi orang lain.

Berikut 8 tips mengedukasi anak tentang virus corona (COVID-19) dari Jacob Hunt, spesialis komunikasi UNICEF, sebagaimana diwartakan organisasi anak sedunia itu via lamannya.

 

1.  Berikan pertanyaan terbuka dan dengarkan mereka

Mulailah dengan mengajak anak Anda berbicara tentang topik ini. Cari tahu seberapa banyak mereka memiliki pemahaman tentang topik ini, dan ikuti arahan mereka. Jika mereka masih kecil dan belum pernah mendengar tentang coronavirus, Anda tidak perlu membahasnya. Anda hanya perlu mengingatkan mereka tentang kebiasaan menjaga kebersihan tanpa perlu menimbulkan ketakutan baru. 

Pastikan Anda dan anak berada di lingkungan aman yang memungkinkan anak Anda berbicara dengan bebas. Menggambar, membacakan cerita, dan aktivitas lainnya dapat membantu membuka percakapan. 

Yang terpenting, jangan menganggap kecil atau menghindari keresahan mereka. Pastikan Anda mengakui perasaan mereka dan meyakinkan mereka bahwa wajar untuk merasa takut tentang hal-hal ini. Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan memberi mereka perhatian penuh, dan pastikan mereka mengerti bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda dan guru mereka kapan pun mereka mau.

 

2. Jujurlah: jelaskan fakta dengan cara yang ramah anak

Anak-anak memiliki hak atas informasi yang benar tentang apa yang sedang terjadi di dunia, tetapi orang dewasa juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga mereka aman dari kegelisahan. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia, perhatikan reaksi mereka, dan peka terhadap tingkat kecemasan mereka.

Jika Anda tidak dapat menjawab pertanyaan mereka, jangan menebak. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk mencari jawaban bersama. Situs dari organisasi internasional, seperti UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah sumber informasi yang bagus. Jelaskan bahwa beberapa informasi online tidak akurat, dan yang terbaik adalah mempercayai para ahli.

 

3.  Tunjukkan pada mereka cara melindungi diri dan teman-teman mereka

Salah satu cara terbaik untuk menjaga anak-anak aman dari virus corona dan penyakit lain cukup dengan mengingatkan mereka tentang pentingnya rutin cuci tangan dengan sabun. Penjelasan ini tidak perlu menjadi percakapan yang menakutkan. Referensi nyanyian bersama The Wiggles atau tarian ini bisa membuat proses belajar menjadi menyenangkan. 

Anda juga dapat menunjukkan kepada anak-anak cara menutupi batuk atau bersin dengan siku mereka, menjelaskan bahwa cara terbaik adalah tidak terlalu dekat dengan orang-orang yang memiliki gejala-gejala tersebut, dan meminta mereka untuk memberi tahu Anda jika mereka mulai merasakan demam, batuk. atau mengalami kesulitan bernafas.

 

4. Buat mereka merasa tenang dan aman

Ketika kita melihat banyak gambar yang mengganggu di TV atau online, terkadang terasa seperti krisis ada di sekitar kita. Anak-anak mungkin tidak dapat membedakan antara gambar di layar dan dunia nyata di sekitarnya, dan mereka mungkin percaya bahwa mereka dalam bahaya. Anda dapat membantu anak-anak Anda mengatasi stres dengan menciptakan suasana yang kondusif bagi mereka untuk bermain dan bersantai, jika memungkinkan. Pertahankan rutinitas dan jadwal rutin sebanyak mungkin, terutama sebelum tidur.

Jika Anda mengalami wabah di daerah Anda, ingatkan anak-anak Anda bahwa mereka tidak akan tertular penyakit, bahwa kebanyakan orang yang memiliki virus corona tidak menjadi sakit, dan bahwa banyak orang dewasa bekerja keras untuk menjaga keamanan keluarga Anda .

Jika anak Anda merasa tidak sehat, jelaskan bahwa mereka harus tinggal di rumah/ di rumah sakit karena lebih aman untuk mereka dan teman-teman mereka. Yakinkan mereka bahwa Anda tahu itu sulit (mungkin menakutkan atau bahkan membosankan), tetapi mengikuti aturan ini akan membantu menjaga semua orang aman.

 

5. Periksa apakah mereka mengalami atau menyebarkan stigma

Wabah virus corona telah menimbulkan diskriminasi rasial banyak terjadi di seluruh dunia, jadi penting untuk memeriksa apakah anak-anak Anda tidak mengalami atau berkontribusi terhadap bullying.

Jelaskan bahwa coronavirus tidak ada hubungannya dengan penampilan seseorang, dari mana mereka berasal, atau bahasa apa yang mereka gunakan. Jika mereka mengalami bullying di sekolah, mereka harus merasa nyaman memberi tahu orang dewasa yang mereka percayai.

Ingatkan anak-anak Anda bahwa semua orang harus merasa aman di sekolah. Bullying akan selalu jadi tindakan yang salah dan tiap orang harus mengambil bagian dalam menyebarkan kebaikan dan saling mendukung.

 

6. Bagikan cerita inspiratif untuk anak

Penting bagi anak-anak untuk mengetahui bahwa orang-orang saling membantu dengan tindakan kebaikan dan kemurahan hati.

Bagikan kisah tentang petugas kesehatan, ilmuwan, dan kaum muda, yang bekerja untuk menghentikan wabah dan menjaga masyarakat tetap aman. Cerita-cerita semacam ini dapat menjadi penenang bagi anak ketika mengetahui orang-orang sedang bekerja bersama-sama untuk mengatasi situasi ini. 

 

7. Jaga diri Anda

Anda akan dapat membantu anak-anak Anda dengan lebih baik jika Anda juga mengatasi kegelisahan yang Anda miliki. Anak-anak akan mencontoh cara Anda menanggapi berita-berita yang ada, maka dari itu mereka akan merasa terbantu jika Anda juga memperlihatkan sikap tenang dan terkendali.  

Jika Anda merasa cemas atau kesal, luangkan waktu untuk diri Anda dan hubungi keluarga, teman, dan orang tepercaya di sekitar Anda. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membantu Anda rileks dan memulihkan diri.

 

8. Tutup percakapan dengan hati-hati

Penting untuk mengetahui bahwa Anda tidak meninggalkan anak-anak dalam keadaan tertekan. Saat percakapan Anda selesai, cobalah untuk mengukur tingkat kecemasan mereka dengan memperhatikan bahasa tubuh mereka, mempertimbangkan apakah mereka menggunakan nada suara mereka yang biasa dan memperhatikan pernapasan mereka.

Ingatkan anak-anak Anda bahwa mereka dapat melakukan percakapan apapun dengan Anda kapan saja. Ingatkan mereka bahwa Anda peduli, Anda mendengarkan dan bahwa Anda ada kapan pun mereka merasa khawatir. (Lin)

(wd)

Berita Terkait

Ditanya Tips Bisnis oleh Pengusaha Muda, Bambang Gage: Bekerja dengan Hati

Tips Cerdas bagi Remaja untuk Mengatasi FOMO dan Tetap Bahagia

11 Tips dan Trik Diet yang Sehat

Mengenal Istilah Leg Day, Ini Tips dan Manfaatnya

Tips Efektif Menghilangkan Bau Badan

Seblak Perpaduan Unik antara Pedas, Gurih, dan Kenyal yang Bikin Nagih

Disporapar Boyolali: Objek Wisata Jadi Penyumbang PAD Tertinggi

Cegah Judi Online, Kominfo Gencar Lakukan Sosialisasi dan Edukasi

Hotel Front One HK Resort Semarang Gelar Lomba Mewarnai dan Eco Print serta Edukasi Kebakaran

Mahasiswa KKN UNS Edukasi Tanggap Bencana Siswa SD lewat Permainan Jepang

Solo Safari, Destinasi Hits Wisata Edukasi Satwa di Kampung Gibran

Wisata Edukasi Religi, Siswa SD Muhammadiyah Tonggalan Ikuti Manasik Haji

Positif Covid-19, Iko Uwais: Virus Corona Itu Nyata!

Fatin Shidqia dan Arafah Rianti Terpapar Corona, Begini Kondisinya

Kemenkes: Vaksin Covid-19 Efektif Menangkal Mutasi Virus Corona

Artis Senior Roy Marten Terserang Virus Corona

Mengeluh Pusing dan Pilek, Donna Agnesia Terpapar Covid-19

Terpapar Corona, Khofifah Jalani Isolasi Sambil Olahraga dan Cuci Pakaian

Positif Covid-19, Iko Uwais: Virus Corona Itu Nyata!

Positif Corona, BCL Minta Masyarakat Bangun Sistem Imun

25 Warga Sumber Terpapar Corona, Gibran: Waspadai Perkembangan Covid-19 Pascalebaran

Fatin Shidqia dan Arafah Rianti Terpapar Corona, Begini Kondisinya

Kemenkes: Vaksin Covid-19 Efektif Menangkal Mutasi Virus Corona

Mutasi Virus Corona B117 Lebih Cepat Menular, Masyarakat Diimbau Perketat Disiplin Prokes

3 Warga Semarang Positif Covid-19

Tingkat Kestabilan Penjualan Pascapandemi Covid-19

Hotel Grand Mercure Solo Baru Gelar Vaksinasi Covid-19

Innalillahi, Aktor Senior Eeng Saptahadi Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Prokes Covid-19 Dilonggarkan, Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Naik 30%

Lewat Vaksinasi, Kemenkumham Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Indonesia Bebas Covid-19

Berita Lainnya