SUKOHARJO, solotrust.com- Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) membuat Dinas Kesehatan Sukoharjo mengambil langkah darurat, yakni menjadikan jas hujan atau mantol sebagai alat pelindung diri sementara. Jas hujan ini sudah di distribusikan ke hampir rumah sakit dan klinik, serta 12 puskesmas di Kabupaten Sukoharjo.
Meskipun belum sesuai dengan standar medis, namun penggunaan jas hujan ini dinilai relatif lebih aman untuk mengantisipasi penularan virus corona, apalagi adanya virus corona ini tingkat kunjungan di hampir semua Puskesmas dipastikan meningkat, sehingga hal tersebut menuntut tenaga medis selalu waspada dan hati hati, mengingat beberapa pasien adalah pemudik yang datang dari luar kota.
“Kendala kami saat ini adalah barangnya yang tidak tersedia di lapangan. Pemerintah daerah sudah menyiapkan dananya tapi barangnya tidak tersedia di lapangan.” Jelas Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo dr. Yunia Wahdiyati, Rabu (8/4/2020).
Terkait dengan penanganan covid 19, Pemkab Sukoharjo sudah menganggarkan Rp 64,5 miliar. Anggaran tersebut masih di tambah bantuan dari kalangan legistlatif sukoharjo sebesar Rp 2 miliar. Dari anggaran tersebut salah satunya untuk membeli APD yang diperuntukan tenaga medis.
Pemkab Sukoharjo dalam hal ini Dinas Kesehatan sudah mengupayakan ADP yang dibutuhkan. Dinas Kesehatan juga sudah menerima beberapa tawaran APD dari pabrik maupun distributor alat kesehatan, namun dari APD yang ditawarkan belum ada yang memenuhi standar kesehatan yang diharapkan. (nas)
(wd)