SUKOHARJO, solotrust.com- Masih tingginya jumlah kasus penularan covid-19 mendorong pemerintah untuk melarang masyarakat mudik ke kampung halamannya. Hal ini dilakukan untuk menghidari penyebaran lebih besar lagi virus corona.
Seperti halnya di Sukoharjo, sebagai salah satu wilayah tujuan mudik, kabupaten ini melakukan penjagaan cukup ketat di daerah-daerah perbatasan.
Kasat Lantas Polres Sukoharjo, AKP Marwanto mengatakan, saat ini pihaknya melalui operasi ketupat candi 2020 fokus pada pencegahan masyarakat mudik. Pihaknya sudah siagakan 3 pos yang menjadi titik vital di kabupaten Sukoharjo.
“Kita ada tiga pos, yaitu dua pos pantau dan satu pos pelayanan. Dua pos pantau ini harapannya bisa melakukan kegiatan pantauan dan penyekatan terhadap pemudik yang datang ke wilayah Kabupaten Sukoharjo, terutama dengan menggunakan sarana umum, yaitu bus dan pemeriksaan di Kartasura dan terminal Sukoharjo untuk kendaraan berplat di luar Polda Jawa Tengah.” Jelas AKP Marwanto saat berbincang via daring dengan Pemimpin Redaksi solotrust.com, Widiyanto pada Selasa (19/5/2020) siang.
AKP Marwanto menambahkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudik dan memanfaatkan teknologi yang ada jika ingin bertemu atau bersilaturahmi dengan keluarga via daring (online).
“Masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang ada di luar sukoharjo harapannya untuk tidak pulang untuk sementara waktu, supaya wabah ini benar-benar sudah hilang. Sekarang-kan kan banyak fasilitas berbasis IT yang bisa berhadapan langsung seperti video call, itu sebagai sarana yang bisa kita gunakan untuk silaturahmi, kemudian halal bihalal.” Jelasnya.
Seperti diketahui kasus pasien covid-19 di Sukoharjo terus mengalami peningkatan. Data terakhir per-Senin (18/5/2020)menyebutkan, terdapat 652 ODP dan 60 pasien dinyatakan positif, serta 32 orang menjalani isolasi mandiri.
()