Solotrust.com - Pandemi Covid-19 membuat orang saling menjaga jarak ternyata diamati betul oleh Yudha Rena Mahanani yang akhirnya menjadi sebuah karya berjudul Ronggang. Karya itu pun telah dipentaskan di Teater Arena Taman Budaya Surakarta dalam rangkaian acara New Tradition pada 24 hingga 26 Juni 2020 kemarin. Garapan tari Ronggang dari Yudha dipentaskan pada Sabtu (26/06/2020).
"Melihat keadaan sekarang (pandemi) yang tiga sampai empat bulan tidak ada kegiatan apa-apa membuat saya satu bulan pertama menjadi stres karena biasanya penuh dengan kegiatan," ucap Yudha yang mengaku awalnya masih merasa kurang percaya diri ketika membuat sebuah karya, saat berbincang santai dengan solotrust.com pada Senin (28/06/2020) malam di Rumah Banjarsari.
Seiring berjalannya waktu di masa pandemi ini membuat Yudha mencoba berusaha menyikapi keadaan yang terjadi. Kebetulan saat itu datang tawaran dari salah satu kurator tari acara New Tradition, diselenggarakan Taman Budaya Jawa Tengah. Tawaran itu pun diterimanya.
Pengalaman selama masa pandemi Covid-19 membuat batasan-batasan sosial antarmanusia menjadi inspirasi Yudha dalam mengolah bentuk garapan. Berbekal pengalaman membantu beberapa pementasan tari, teater, maupun pantomim menjadi inspirasi Yudha dalam mengolah bentuk karyanya.
Perpaduan antara puisi, tari, pantomim, dan teater terlihat muncul di atas panggung pertunjukan Sabtu (26/06/2020) malam. Yudha mengaku selama proses, awalnya para penari yang diajaknya merasa canggung ketika Yudha memasukkan unsur pantomim. Setelah melewati beberapa latihan, akhirnya para penari sudah mulai terbiasa dengan beberapa sisipan pantomim maupun puisi serta lagu.
Pada karya perdananya ini, Yudha yang berdiri sebagai penata tari mengajak tiga orang penari, yakni Laras Wiswalendya, F Danang Isyawara, dan Damasus C. Sementara musik yang terdengar syahdu digarap Iwan Karak serta Deswin Betet pada gitar serta lampu digarap Yanuar Yancuk
Dalam karyanya ini,Yudha mengaku mendapatkan banyak bekal dari proses-proses yang dilalui sebelumnya saat membantu pementasan Lugid, Andy Eswe dengan Bengkel Mimenya, Ia pun banyak berkonsultasi dengan penari sekaligus teaterawan Kota Solo Djarot B Darsono.
Salah satu hal menarik pada pementasan Ronggang dengan penata tari Yudha Rena Mahanani ialah terasa bagaimana kejadian berwarna-warni di dalamnya. Seperti misalnya bagaimana seseorang terlihat kalut karena hanya berada di rumah saja, bagaimana harus beraktivitas dengan menjaga jarak, dan juga bagaimana menumbuhkan harapan dengan menggunakan simbol balon.
Sayangnya pementasan menarik untuk ditonton secara langsung itu justru terlihat kedodoran dan menjadi kurang daya tariknya saat dilihat melalui siaran langsung kanal YouTube milik Taman Budaya Jawa Tengah. Beberapa di antaranya terlihat mencolok ialah mulai dari gambar yang kurang pas komposisinya saat diambil para kameraman sehingga tidak enak dilihat. Selain itu juga pemilihan alat yang dirasa sudah ketinggalan atau sudah usang dibandingkan acara serupa lainnya
Selain Yudha, pada malam itu tampil pula tiga sajian tari dari tiga koreografer, yakni Danang Cahyo,Luluk Ari, serta Mike Hapsari. (dd)
(redaksi)