Ekonomi & Bisnis

Transaksi Harian di E-Commerce Melonjak 26% Selama Pandemi

Ekonomi & Bisnis

21 Juli 2020 11:31 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

Solotrust.com - Kemudahan berbelanja online selama pandemi membuat e-commerce semakin populer menjadi pilihan berbelanja masyarakat. Platform kredit digital juga semakin menjadi populer dalam beberapa tahun belakangan sebagai metode pembayaran di e-commerce.

Inovasi dan kemudahan yang ditawarkan menjadi kunci dalam penetrasi kredit digital sebagai metode pembayaran terdepan di e-commerce, terutama selama masa pandemi. Hal ini juga mendorong tingkat kepercayaan konsumen pada industri e-commerce, di mana transaksi harian di sektor tersebutdilaporkan melonjak sebanyak 26 persen selama pandemi.



Selain itu, data internal Kredivo mencatat peningkatan cukup stabil terhadap jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce hingga 42 persen selama masa pandemi (periode Februari hingga Juni 2020) dibandingkan jumlah pengguna aktif Kredivo di akhir Januari 2020. 

“Penetrasi kredit yang masih tergolong rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce. Oleh karena itu, Kredivo telah bermitra dengan hampir semua merchant, termasuk berbagai e-commerce dan marketplace terkemuka di Indonesia untuk memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala yang praktis dan aman,”ungkap General Manager Kredivo, Lily Suriani dalam siaran pers. 

Hal ini sejalan dengan laporan Konsultan Global McKinsey yang menunjukkan terjadinya peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26 persen di Indonesia selama Juni 2020. Sementara itu, metode pembayaran lainnya seperti cash dan penggunaan kartu debit/kredit mengalami penurunan.

Penurunan terjadi salah satunya karena berkurangnya risiko belanja tatap muka dan penggunaan uang tunaisaat bertransaksi. Kemudahan ini tergambar di survei Facebook, Bain & The Company di Indonesia, dan empat negara Asia Tenggara lainnya di mana terjadi peningkatan konsumen baru (first adopter) sebesar 28 persen yang mencoba aplikasi e-commerce untuk kali pertama.

(redaksi)