SOLO, solotrust.com- Penyebaran Covid-19 di Kota Solo makin masih. Bahkan hingga Kamis (3/9/2020) Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo masih memcatat penambahan dua digit pasien baru terkonfirmasi positif.
Bahkan jika ditilik dari penyebaran, dari 53 Kelurahan di lima kecamatan yang ada sebanyak 43 kelurahan diketahui ada kasus Covid-19, bahkan beberapa masuk kategori klaster.
"Tinggal 10 kelurahan yang tidak ada kasus. Bahkan di Kecamatan Laweyan dan Serengan semua kelurahannya ada kasus positif," ujarnya Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani.
Makin masifnya penyebaran Covid-19 di kota bengawan diakui Ahyani membuat Pemerintah Kota (Pemkot) was-was. Apalagi selama empat hari terakhir penambahannya selalu dua digit. Dimana selain dari tracing dan swab mandiri, banyak pula pasien suspek yang naik kelas menjadi positif.
"Banyak yang terkonfirmasi positif dalam kondisi sakit alias suspek naik kelas. Ini yang perlu diwaspadai karena mereka punya komorbit sehingga berisiko tinggi. Dan seminggu ini penambahan dari suspek selalu ada setiap harinya termasuk yang meninggal semuanya punya penyakit penyerta," urainya.
Ia mencontohkan, data Kamis menunjukkan tiga lagi pasien suspek yang naik kelas. Sedangkan 16 pasien tambahan positif Covid-19 lainnya enam orang dari hasil tracing kasus sebelumya dan 10 orang diketahui usai swab mandiri.
"Nambah dua digit lagi ini, 19 orang. Dari Kelurahan Bumi, Jajar, Mojosongo, Jagalan, Banyuanyar, Sumber, dan Kadipiro masing-masing satu orang. Terus dari Kelurahan Pajang, Sondakan, Purwosari, Nusukan, Manahan, dan Gilingan masing-masing dua orang.” Katanya.
Dari total 440 kasus, sebanhak 37 orang saat ini menjalani rawat inap, sedangkan 52 orang isolasi mandiri, 332 sembuh dan sebanyak 19 orang meninggal dunia. Sedangkan kumulatif pasien suspek sebanyak 1.112 orang, dengan rincian tiga orang isolasi mandiri, 20 orang rawat inap, 1.038 discard, dan 51 suspek meninggal dunia. (awa)
(wd)