Hard News

Antisipasi Covid-19, Pengungsi Merapi Jalani Tes Cepat

Sosial dan Politik

9 November 2020 10:42 WIB

Kondisi salah satu tempat pengungsian warga kelompok rentan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (06/11/2020). (Foto: (BPBD Kabupaten Magelang)

MAGELANG, solotrust.com - Sebanyak 200 orang pengungsi Merapi dari Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang telah tiba di tempat penampungan di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Minggu (08/11/2020) siang sekira pukul 11.00 WIB. Sesampainya di tempat penampungan, mereka langsung menjalani rapid test atau tes cepat guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Tadi (jumlah pengungsi) masih 117 (orang), sekarang sudah di atas 200 orang dan nanti akan kami update terus melalui posko,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto di sela pemantauan proses pengungsian di Desa Ngrajek, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.



Pada proses pengungsian itu, pihaknya menemukan beberapa warga sakit dan langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara bagi pengungsi sehat tetap dilakukan pengecekan kesehatan dan tes cepat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Edi Susanto mengimbau kepada warga lainnya yang berada pada Kawasan Rawan Bencana  (KRB) III untuk tetap tenang sambil memantau perkembangan Merapi dari sumber terpercaya, yakni Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Kendati demikian, warga juga harus tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi erupsi.

“Tadi beberapa warga desa lainnya juga bertanya apakah mereka juga perlu mengungsi. Saya berikan penjelasan dan menjalin komunikasi dengan mereka agar tidak bingung,” jelasnya.

Saat ini pengungsi dari Desa Keningar ditampung di dua titik, yakni SD Negeri Ngrajek 1 dan rumah kepala Desa Ngrajek.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Sunaryo mengatakan, mengantisipasi penyebaran Covid-19, warga harus melakukan tes cepat sebelum masuk ke tempat pengungsian.

“Sampai saat ini di KRB III Insyaa Allah logistik dari Dinas Kesehatan sudah mencukupi,” terangnya.

Sunaryo menambahkan, warga yang hasil tes cepatnya reaktif akan dirujuk ke RSUD Merah Putih. Di rumah sakit itu sudah dipersiapkan 33 hingga 40 tempat tidur.

“Beberapa warga pengungsi yang teridentifikasi reaktif kemarin sudah dilakukan swab, namun kami juga masih menunggu hasilnya karena butuh waktu dua hingga tiga hari,” pungkas dia.

(redaksi)