Pend & Budaya

Mahasiswa PTKI se-Indonesia akan Dapat Bantuan Paket Data Internet

Pend & Budaya

10 November 2020 16:31 WIB

Ilustrasi (Dok. Istimewa/Google)

JAKARTA, solotrust.com - Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) akan mendapat bantuan paket data internet untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini diungkapkan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Suyitno pada Rapat Koordinasi Virtual Meeting melalui Zoom dengan PTKI se-Indonesia, Senin (09/11/2020).

“Pastikan seluruh mahasiswa terdata dengan baik berikut nomor ponselnya untuk diberikan bantuan paket data, untuk mendukung pemberlakuakan PJJ yang saat ini mereka lakukan,” ujar Suyitno, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.



Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menegaskan, bantuan paket data sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada pendidikan anak bangsa di tengah krisis.

“Dalam situasi dan kondisi apa pun pendidikan harus tetap berjalan dan harus berkualitas, karenanya sarana prasarana pembelajaran harus terpenuhi,” katanya.

Suyitno menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk bantuan paket data sehingga diharapkan dapat terserap semua.

“Anggaran telah tersedia dan perangkat pedoman bantuan sebentar lagi akan ditandatangani oleh Bapak Menteri Agama,” paparnya.

Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Ruchman Basori mengatakan, proses bantuan paket data diawali dengan verifikasi dan validasi (Verval) data dan nomor ponsel mahasiswa yang dilakukan Bagian EMIS.

“Kami meminta partisipasi bapak dan ibu dari PTKI untuk secara aktif melakukan pendataan yang dimaksud melalui aplikasi EMIS, sehingga mahasiswa mendapatkan manfaat bantuan itu,” kata alumni UIN Walisongo.

Dalam kesempatan ini, Kasubbag Data Sistem Informasi, Madrasah, Guru, Tenaga Kependidikan Serta Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam, Dodi Irawan Syarif memandu penjelasan sistem pendataan mahasiswa dengan aplikasi EMIS.

“Data yang sudah masuk dan diverval baru mencapai 592.725 orang. Artinya, baru separuh mahasiswa. Karenanya, kita harus bekerja keras untuk melengkapinya,” terangnya.

(redaksi)