Solotrust.com - Hallyu makin populer secara global. Berdasarkan keterangan Korea Foundation, sebuah organisasi diplomasi publik yang berbasis di Seoul pada Jumat (15/1/2021), sebagaimana dikabarkan Yonhap, jumlah penggemar Hallyu di 109 negara, tidak termasuk Korea, naik ke angka 104.770.000 per September tahun lalu, naik 5,5 persen dari tahun sebelumya yang berada di angka 99.320.000.
Hallyu atau gelombang Korea adalah istilah yang mengacu pada tersebarnya budaya populer asal Korea Selatan secara global sejak tahun 90an. Hallyu ini meliputi berbagai hal dari mulai drama Korea, film Korea, komik Korea (manhwa), K-POP hingga masakan dan Bahasa Korea. Ketertarikan masyarakat global kepada Hallyu ini umumnya memicu mereka untuk ingin mempelajari lebih dalam mengenai kebudayaan Korea.
Korea Foundation menganggap organisasi penggemar global untuk penyanyi, aktor, budaya dan makanan Korea, klub taekwondo dan perkumpulan budaya Korea di universitas sebagai klub penggemar Hallyu.
Berdasarkan benua, Afrika, dan Timur Tengah mengalami pertumbuhan terkuat dalam popularitas Hallyu, dengan jumlah penggemarnya naik empat kali lipat menjadi 1,2 juta pada tahun 2020, menurut organisasi tersebut.
Jumlah anggota klub penggemar Hallyu di Amerika juga melonjak 31 persen dari 12,1 juta menjadi 15,8 juta. Sementara Eropa mencatat pertumbuhan 25 persen dari 15 juta menjadi 18,8 juta. Namun, di Asia dan Oseania, terjadi penurunan 4 persen dari 71,8 juta anggota menjadi 69 juta, tambah organisasi itu.
Berdasarkan negara, Rusia menjadi negara yang pertumbuhan penggemar Hallyunya paling banyak, yakni dari 11,61 juta menjadi 15,68 juta, menyumbang 75 persen dari seluruh pertumbuhan tahunan global.
Sementara itu di Amerika Serikat dan Kanada, ada juga pertumbuhan keanggotaan yang kuat, masing-masing sebesar 660.000 dan 950.000.
"Hallyu melanjutkan pertumbuhannya tahun lalu dengan mengoptimalkan penggunaan (metode) online meskipun ada pembatasan terkait Covid-19 pada perjalanan dan sektor swasta dan pertukaran tingkat pemerintah," kata Lee Geun, presiden Korea Foundation.
"Pemerintah dan sektor swasta harus bergandengan tangan untuk mendukung pertumbuhan stabil Hallyu, yang juga merupakan aset penting diplomasi publik," kata Lee.
Dikatakan bahwa pertumbuhan Hallyu stabil meski ada hambatan bahasa. Bahasa memainkan peran utama dalam penyebaran konten budaya pop dalam musik, film dan drama, yang merupakan genre utama Hallyu.
Pencapain film "Parasite" yang memenangkan Piala Oscar, kesuksesan BTS di chart Billboard, drama-drama Korea di Netflix, konser online K-Pop berbayar, webtoon, dan karakter populer seperti Baby Shark dari Pinkfong dikatakan berkontribusi pada popularitas Hallyu yang berkelanjutan ini.
Dikatakan masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi, seperti penurunan di Hallyu di Cina dan Jepang dan konsentrasi berlebihan dari penggemar Hallyu Eropa di Rusia. (Lin)
(wd)