Solotrust.com - Kebakaran hutan dahsyat terjadi di luar Kota Perth, Australia Barat. Tak ayal, kejadian itu memaksa penduduk sekitar untuk mengungsi di tengah penerapan karantina wilayah akibat virus corona (Covid-19).
Menurut pejabat setempat, munculnya kobaran api dipicu angin kencang. Setidaknya 30 rumah diyakini musnah dilalap si jago merah. Warga pun telah diminta mengungsi ke tempat lebih aman, meskipun itu melanggar kebijakan karantina wilayah.
Perdana Menteri Australia Barat (WA), Mark McGowan, menyatakan saat ini negaranya tengah menghadapi situasi sangat memprihatinkan dan serius.
"Saat ini WA (Western Australian) sedang memerangi dua jenis keadaan darurat, yakni darurat kebakaran yang berbahaya dan darurat karantina wilayah karena Covid-19," kata Mark McGowan, dikutip dari BBC, Selasa (02/02/2021).
Kendati demikian, dia meminta penduduk ibu kota negara bagian untuk tidak berada dalam zona bahaya kebakaran. Di lain sisi, Mark McGowan juga meminta warga di luar area terdampak kebakaran agar tetap tinggal di rumah untuk mengurangi risiko penyebaran virus.
Sementara itu, menurut standar global, risiko penyebaran Covid-19 terbilang cukup rendah, pasalnya kota tersebut hanya melaporkan satu kasus lokal. Kota berpenduduk dua juta jiwa itu memasuki karantina wilayah lima hari pada Minggu, setelah terjadi kasus paparan virus corona. Kasus ini menjadi infeksi lokal pertama di Australia Barat dalam sepuluh bulan terakhir.
"Ini akan menjadi hari yang sangat menantang bagi semua pihak yang terlibat. Mohon lakukan apa saja untuk membuat Anda dan keluarga Anda aman dan saling menjaga," seru McGowan. (and)
(redaksi)