Solotrust.com - Pemerintah Tiongkok dan Rusia telah mengumumkan rencana untuk membangun stasiun luar angkasa di bulan.
Badan antariksa Rusia Roscosmos menyatakan telah menandatangani perjanjian dengan Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok untuk mengembangkan fasilitas penelitian di permukaan bulan, di orbit atau keduanya. Badan antariksa kedua negara juga mengatakan fasilitas itu nantinya juga bisa digunakan negara lain.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-60 penerbangan luar angkasa berawak pertama Rusia. Stasiun Bulan Ilmiah Internasional akan melakukan berbagai penelitian ilmiah termasuk eksplorasi dan pemanfaatan bulan.
"Tiongkok dan Rusia akan menggunakan pengalaman mereka yang terakumulasi dalam ilmu ruang angkasa, penelitian dan pengembangan serta penggunaan peralatan luar angkasa dan teknologi luar angkasa untuk bersama-sama mengembangkan peta jalan dalam rangka pembangunan stasiun penelitian ilmiah bulan internasional," demikian pernyataan dari kedua lembaga itu, dikutip dari BBC, Rabu (10/03/2021).
Disebutkan pula, Rusia dan Tiongkok akan bekerja sama dalam perencanaan, desain, pengembangan, dan pengoperasian stasiun penelitian.
Seorang analis yang mengkhususkan diri dalam program luar angkasa Tiongkok, Chen Lan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kerja sama itu merupakan sebuah proyek besar.
"Ini akan menjadi proyek kerja sama luar angkasa internasional terbesar bagi Tiongkok," ujarnya.
Tiongkok termasuk negara yang relatif terlambat berkembang dalam dunia eksplorasi ruang angkasa. Kendati demikian, Desember 2020 lalu, wahana antariksa Chang'e-5 berhasil membawa sampel batuan dan tanah dari bulan. Hal itu menunjukkan peningkatan kemampuan Negeri Tirai Bambu dalam dunia luar angkasa.
Sementara Rusia yang memelopori eksplorasi ruang angkasa telah dikalahkan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, Rusia kehilangan monopoli dalam membawa astronaut ke stasiun Luar Angkasa Internasional setelah peluncuran sukses SpaceX.
AS telah mengumumkan rencana untuk kembali ke bulan pada 2024. Program yang disebut Artemis akan mendaratkan seorang astronaut pria dan wanita ke permukaan bulan sejak pendaratan manusia pertama pada 1972 silam. (and)
(redaksi)