JAKARTA, solotrust.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut potensi sport tourism di Indonesia bisa membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan. Hal ini ia sampaikan saat menjadi salah satu narasumber dalam seminar virtual Pengembangan Pariwisata Olahraga untuk Pemuda Kemenpora dengan tema Mengelola Peluang dan Tantangan Besar untuk Pemuda Indonesia dalam Mengembangkan Pariwisata Olahraga, Kamis (08/07/2021).
"Saya sendiri adalah pegiat sport tourism. Saya mengikuti wisata olahraga, terutama setelah saya aktif dari sisi prestasi, dulu aktif di beberapa cabang olahraga, tapi saya juga melihat peluang di wisata olahraga atau sport tourism," ujar Sandiaga Uno.
Menparekraf juga mengaku dirinya dahulu pernah aktif di bola basket, atletik, PASI, PSSI. Dirinya melihat ternyata ada sisi-sisi sangat luas yang bisa dimanfaatkan untuk membangun bangsa dari sport tourism. Sebagai Menteri Pariwisata ia juga merasa ini merupakan tugasnya untuk memajukan sport tourism.
"Ini ternyata merupakan tugas kami di Kemenparekraf untuk memajukan pariwisata di segala bidang. Menurut data UNWTO (United Nations World Tourism Organization) bahwa wisata olahraga adalah wisata yang meningkat secara signifikan. Definisinya adalah semua bentuk keterlibatan aktif maupun pasif kegiatan olahraga, rekreasi adalah salah satunya," jelas Sandiaga Uno.
Berbagai kegiatan di tempat wisata seperti maraton juga termasuk sport tourism. Karenanya, perlu dipetakan sport tourism yang memiliki banyak peminat dan peluang tinggi ini.
"Oleh karena itu, kami memetakan ternyata sport tourism ini memiliki pasar yang sangat besar. Di Indonesia pertumbuhannya bisa mencapai Rp19 triliun di 2024. Jadi kalau total ini kita tambahkan ada Rp18,79 triliun, ini peluang anak-anak muda. Ayo semangat dan ambil peluang di sektor pariwisata berbasis olahraga," kata Menparekraf.
Menurut Sandiaga Uno, adanya keterikatan antara destinasi wisata dan wisata olahraga membuat Kemenparekraf memiliki lima destinasi super prioritas yang diarahkan Presiden RI Joko Widodo sebagai lokasi pengembangan wisata olahraga atau sport tourism.
"Di Danau Toba kita arahkan ada wisata triatlon, wisata bersepeda sembari menikmati alam, ada lomba maraton, dan lomba lainnya. Di Borobudur kemarin kita mendengar Jogja Panahan. Sekarang kita kembangkan dengan quadtlon. Jadi bukan triatlon lagi, ada empat, yaitu berkuda, lari, berenang, dan memanah. Ini akan kita lakukan, sekarang kita persiapkan tempatnya," lanjut Sandiaga Uno.
Namun, adanya Covid-19 menjadi tantangan sendiri untuk mengembangkan wisata olahraga ini. Di era new normal ini para wisatawan lebih memilih skala kecil dengan bersifat outdoor. Hal ini dikarenakan wisatawan juga sadar akan pentingnya kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan adanya ketertarikan wisatawan, Sandiaga Uno yakin ia dapat menyelenggarakan berbagai event wisata olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, sehingga bisa menekan laju persebaran Covid-19.
"Kami juga sudah menerbitkan panduan dan ini akan kami sampaikan kepada teman-teman semua. Ini adalah panduan penyelenggaraan kegiatan wisata olahraga atau kegiatan kepemudaan lainnya yang mengacu pada standar CHSE," tutup Sandiaga Uno.
(and_)