Serba serbi

Tiba di Indonesia, Vaksin Moderna untuk Rakyat dan Booster Nakes

Kesehatan

12 Juli 2021 09:31 WIB

Kedatangan vaksin COVID-19 Moderna di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (11/07/2021). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

JAKARTA, solotrust.com - Vaksin Covid-19 produksi Moderna dari Amerika Serikat (AS) tiba di Tanah Air pada Minggu (11/07/2021). Vaksin ini akan digunakan untuk vaksinasi bagi rakyat Indonesia sekaligus sebagai suntikan ketiga atau booster bagi para tenaga kesehatan (Nakes).

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers bersama menyambut kedatangan 3 juta dosis vaksin Moderna dalam bentuk jadi secara virtual.



“Rencananya vaksin ini, selain kami gunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyat Indonesia, khusus akan kami gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi para tenaga kesehatan Indonesia. Karena mereka [tenaga kesehatan] mengalami tekanan yang luar biasa, terutama di gelombang kedua dari penularan pandemi ini, sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Menkes mengungkapkan, vaksin Moderna memiliki tingkat efikasi tinggi dan terbukti cukup ampuh menekan laju penularan Covid-19 di AS. Ia  pun berharap vaksin ini dapat memberikan perlindungan pada para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi di Indonesia.

“Datangnya vaksin Moderna yang merupakan bantuan dari rakyat dan pemerintah Amerika [Serikat] yang memang terbukti secara teknis memiliki efikasi yang tinggi, memiliki kemampuan perlindungan yang tinggi, akan sangat membantu para tenaga kesehatan Indonesia untuk menghadapi gelombang kedua dari pandemi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Budi Gunadi Sadikin juga melaporkan program vaksinasi di Indonesia saat ini berjalan cukup cepat dan telah mencapai 52 juta suntikan. Pihaknya berharap jumlah suntikan per hari terus bertambah sehingga program vaksinasi nasional dengan target 181,5 juta rakyat Indonesia dapat cepat terselesaikan.

“Data terakhir saya lihat, kita sudah menembus 50 juta suntikan dan mencapai 52 juta suntikan. 10 juta pertama kita capai dalam waktu delapan minggu, sepuluh juta berikutnya dalam waktu empat minggu, dan sebagai informasi sepuluh juta yang terakhir sudah kita capai dalam 12 hari. Sehingga diharapkan kita bisa terus-menerus menambah jumlah suntikan dan orang yang disuntik ke depannya supaya lebih cepat lagi,” paparnya.

(and_)