SOLO, solotrust.com- Melihat kondisi masyarakat Indonesia yang sering terpecah karena isu SARA, panitia Solo Batik Carnival (SBC) 2018 berkomitmen mengusung Tema Ika Paramarta.
Hal itu diungkap oleh Ketua Yayasan Solo Batik Carnival, Lia Imelda saat Jumpa Pers di Hotel Swiss Belinn Solo, Rabu (14/2/2018).
"Tema Solo Batik Carnival ke 11 adalah Ika Paramarta yang diambil dari Bahasa Sansekerta. Ika artinya satu kesatuan, sedangkan Paramarta artinya hal-hal yang punya unsur-unsur baik. Kita ingin melalui tema ini keberagaman di Indonesia menjadi satu," paparnya.
Rencananya, SBC tahun ini akan menampilkan 8 Devile yang mewakili 8 Provinsi di Indonesia dan 1 Devile anak-anak. Dengan 8 tema besar dari provinsi Sumatera, Kalimantan, Irian, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa dan DKI Jakarta.
Untuk Devile Pulau Jawa bertajuk Jawa Dwipa, Devile Sumatra bertajuk Nagari Minangkabau, Devile Kalimantan Bertajuk Dayak Borneo, Devile Sulawesi bertajuk Mappalili Mamiri, Devile Irian Jaya bertajuk Tanasajojo, Devile Nusa Tenggara bertajuk Sasando Timor, dan Devile DKI Jakarta bertema Lenggang Batavia. Sedangkan tema untuk anak-anak bebas memilih dari 8 tema besar.
"Batik tetap harus ditonjolkan sekitar 75 persen dari kostum, selain itu asesoris dan penunjang. Bila tidak memenuhi syarat peserta akan dicoret," imbuh Lia.
Sementara Koordinator SBC 11, Ragowo Ade Kurniawan menambahkan melalui tema tahun ini, panitia ingin menyatukan ragam kebudayaan di tiap daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Perbedaannya dari tahun lalu, SBC tahun ini tak hanya mengangkat batik Jawa tapi juga dari provinsi lain. Batik Jawa memang punya filosofi tersendiri. Sedangkam batik dari luar Jawa merupakan kombinasi atau kreasi dari provinsi masing-masing," ujar pria yang akrab disapa Ade Sugriwa.
Gelaran SBC akan berlangsung selama 5 hari dari tanggal 11 - 15 Juli 2018. Puncak SBC 11 akan dihelat pada 15 Juli 2018. (Arum)
(wd)