BOYOLALI, solotrust.com – Di tengah musim kemarau saat ini, warga lereng Gunung Merapi Boyolali tepatnya di wilayah Desa Lanjaran, Kecamatan Tamansari mulai kekurangan air bersih.
Menurut warga Dukuh Pulerejo, Desa Lanjaran, Priyono selama tiga bulan terhitung dari Juni, Juli, dan Agustus, daerahnya mulai mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari hari, seperti mencuci, mandi, memasak serta untuk kebutuhan ternak.
"Ya, sudah tiga bulan ini kekurangan air bersih. Di sini hanya menunggu dari hujan dan membuat tandon air saja, kalau nggak begitu nggak punya air," katanya, saat ditemui solotrust.com, Senin (06/09/2021).
Selama musim kemarau, warga terpaksa harus membeli air bersih seharga Rp130 ribu untuk mendapatkan 8.000 liter air atau satu tangki.
"Harga naik turun, terkadang Rp130 ribu per tangki, tapi terkadang lebih. Kalau kemarau panjang bisa Rp150 ribu sampai Rp180 ribu," ungkap Priyono.
Terkait kebutuhan air bersih ini, beberapa pihak telah memberikan bantuan kepada warga Desa Lanjaran, salah satunya dari anggota DPRD Kabupaten Boyolali.
"Bantuan air bersih ini cukup membantu dan meringankan warga di sini," ucap Priyono.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Boyolali, Dwi Purwanto mengatakan, bantuan air bersih diberikan di tiga kecamatan, yakni wilayah Tamansari, Musuk, dan Wonosegoro.
"Sasaran bantuan air bersih ini untuk warga yang benar-benar kekurangan air. Semoga dengan bantuan ini dapat meringankan beban warga di tiga kecamatan di Boyolali," katanya kepada wartawan. (jaka)
(and_)