Hard News

Begini Pemulihan Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan Pasca PPKM Level 2 di Semarang

Sosial dan Politik

16 September 2021 21:00 WIB

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman. (Foto: Dok. TATV)

SEMARANG, solotrust.com – Covid-19 memengaruhi berbagai sektor penting dalam kehidupan, terutama ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, mengatakan bahwa penurunan PPKM menjadi level 2 membuat sejumlah objek wisata, tempat hiburan, pusat perbelanjaan atau mall dan hotel di Kota Semarang sudah mulai dibuka meskipun kapasitas masih harus dibatasi.



Selama PPKM, pemerintah juga berusaha menunjang UMKM yang ada di Kota Semarang. Bantuan tersebut berupa izin usaha yang digratiskan dan bantuan mengurus BPOM.

Bagi pengusaha yang kekurangan dana, Kredit Wibawa diharapkan dapat menjadi solusi.

“Di bawah sepuluh juta itu tidak pakai akuntan, khusus untuk UMKM, bunganya setahun hanya dua persen atau di bawah tiga persen,” tutur Kadar dalam program Relasi Publik Bersama Ketua DPRD Kota Semarang, Rabu (15/9).

Penurunan level ini juga mengizinkan sejumlah sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

Pembukaan sekolah-sekolah di Kota Semarang sempat mendapatkan penolakan dari orang tua murid. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.

Kadar menjelaskan bahwa saat PTM, siswa masuk secara bergiliran dan jumlah kehadiran siswa hanya lima puluh persen dari jumlah keseluruhan.

“Sudah hampir dua minggu engga ada gejolak engga ada keluhan, kayanya ini aman-aman aja,” ucapnya.

Di bidang kesehatan, pemerintah Kota Semarang sedang berupaya untuk mencari solusi terkait tenaga kesehatan (nakes) dan relawan yang jumlahnya cukup banyak.

“Nanti kami sebagai wakil rakyat yang ada di DPRD Kota Semarang juga akan dorong Pak Wali Kota mudah-mudahan ini bisa diberikan tempat supaya kesibukannya tetap ada, pekerjaan dan pendapatan juga tetap ada,” ujar Kadar.

Kadar berpesan, meskipun Kota Semarang sudah turun level, bukan berarti pandemi Covid-19 telah berakhir. Masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan agar tidak kembali terjadi lonjakan. (paramitha)

(zend)