SOLO, solotrust.com – Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno menyampaikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat berhasil dilaksanakan karena taat pada protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kunci untuk keberhasilan PTM ini adalah patuh terhadap prokes, kalau kita teledor bisa saja merusak proses yang sudah kita bangun,” ujarnya. 

Dwi juga menjelaskan kalau berbagai upaya maupun proses untuk membangun kembali pembelajaran bagi anak saat ini harus menomor satukan keselamatan dan kesehatan dari semua pihak.

“Berbagai cara maupun proses kembalinya pembelajaran anak-anak, mau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ataupun PTM upaya itu harus menempatkan kesehatan dan keselamatan menjadi faktor utamanya,” tuturnya.

Dwi juga memaparkan hampir seluruh sekolah di Kota Solo telah melaksaakan PTM.

 “SMP sudah hampir 100 persen, 71 dari 72 Sekolah Menengah sudah melakukan PTM, hanya kurang satu sekolah saja. Untuk SD sudah bisa dibilag sekitar 70-80 persen yang sudah melakukan PTM,” ujar Dwi.

Namun, menurutnya PTM ditingkat PAUD masih n cukup lambat sebab perlu berhati-hati dan memperhatikan berbagai aspek untuk menghindari resiko penyebaran kasus Covid-19.

“PAUD kita memang hati-hati karena karena karakter anaknya yang masih dibawah umur, jadi kita belum mencapai angka 50 persen, mungkin baru sekitar 20 persen. Kita sudah sejak awal memberikan setting kalau satu kelas lima anak, satu meja sudah ada buku, alat mainnya sudah ada segala perangkat yang nantinya akan digunakan untuk belajar secara pribadi,” ujar Dwi

Diketahui bahwa saat ini Kota Solo menerapkan PPKM Level 2 sehingga sekolah boleh menggelar PTM terbatas.

Meski PTM sudah dapat dilaksanakan namun masih ada beberapa sekolah yang memang belum siap untuk melaksanakan pembelajaran secara luring sehingga masih melaksanakan sistem daring. (cahyarani) 

(zend)