Hard News

Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Lereng Merapi Ancam Lapor Pusat

Jateng & DIY

25 November 2021 13:59 WIB

Perwakilan warga lereng Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, mendatangi kantor DPRD setempat, Kamis (25/11/2021) pagi.

KLATEN, solotrust.com - Perwakilan warga lereng Gunung Merapi dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, mendatangi kantor DPRD setempat, Kamis (25/11/2021) pagi.

Kedatangan mereka di kantor DPRD dengan mengendarai puluhan kendaraan roda empat. Warga pun langsung melakukan orasi meminta agar jalur menuju kampung mereka segera dibenahi.



Sambil menunggu perwakilan warga menemui anggota  komisi III DPRD, sebagian lainnya duduk-duduk di halaman DPRD Klaten dengan pengawalan petugas TNI/Polri.

Koordinator aksi, Sukiman mengatakan, jalur sepanjang enam kilometer di Desa Sidorejo rusak parah sudah sejak lama. Bahkan, jalan rusak sudah terjadi beberapa periode dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), namun sampai saat ini belum juga diperbaiki.

"Rusaknya sudah lama sekali, sudah beberapa periode dalam pilkada. Dulu juga sempat dicek sama Pak Ganjar, tapi sampai saat ini belum juga ada perbaikan," ungkapnya, saat ditemui solotrust.com di kantor DPRD Klaten.

Disebutkan, jalan menuju wisata Deles Indah itu merupakan jalur evakuasi untuk warga lereng Gunung Merapi. Jalur tersebut dilintasi warga yang wilayahnya masuk kawasan rawan bencana (KRB) 1, 2, dan 3 apabila Merapi mengalami erupsi.

“Kalau Merapi erupsi, jalur untuk mengevakuasi warga lewat jalan arah Deles Indah itu. Kalau jalur itu rusak gimana, padahal jalur wisata juga,” ujar Sukiman.

Apabila pemerintah Klaten tak mau memperbaiki, kata dia, perwakilan warga akan mengajukan surat ke pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng). Namun, apabila Pemprov tak turun tangan juga, Sukiman mengaku pihaknya akan mengajukan surat ke pemerintah pusat.

“Itu jalur ekonomi masyarakat di lereng Merapi. Kami meminta pemerintah Klaten mau memperbaiki jalur wisata Deles Indah tersebut seperti jalan pada umumnya. Jadi tidak ditambal-tambal saja,” kata dia. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya