Solotrust.com -Louis Tomlinson, mantan anggota boyband One Direction mencetak rekor dari konser amalnya selama masa pandemi. Pada 18 November 2021, Guinness World Records mengunggah ulasan tentang hal itu.

Pada bulan Desember 2020, Louis Tomlinson memecahkan rekor penjualan tiket terbanyak untuk konser streaming langsung oleh artis pria solo pada tahun itu.

Selama pandemi, penyanyi tersebut membuat fanbase-nya heboh dan menjual 160.000 tiket di seluruh dunia untuk konser amal "Live from London"-nya.

Konser Tomlinson disiarkan langsung pada 12 Desember 2020 dari tempat yang tidak diketahui di London, dan dibagikan di platform konser Veeps. Pada saat itu ia baru saja memulai karir solonya dengan album "Walls". Dalam konser itu dia juga membawakan tiga hits One Direction termasuk "Little Black Dress".

Dengan delapan belas lagu yang dibawakan, acara tersebut melampaui waktu dan mengumpulkan lebih dari $1 juta. Jumlah yang terkumpul kemudian didistribusikan ke empat badan amal yakni Crew Nation, FareShare, Stagehand, dan Rumah Sakit Anak-anak Bluebell Wood yang berbasis di Sheffield, Inggris.

Tidak hanya itu, awak tur Tomlinson juga menerima sebagian dari hasil konser itu karena kesulitan ekonomi sepanjang situasi covid-19 tahun 2020, yang menghentikan industri musik live selama hampir dua tahun.

"Terima kasih kepada siapa pun yang menonton streaming ini. Momen yang sangat membanggakan! Keyakinan akan Masa Depan," cuitnya dalam akun Twitternya @Louis_Tomlinson pada 17 November 2021.

Seperti banyak sektor lainnya, selama beberapa tahun terakhir industri musik tidak berjalan seperti biasanya. Fans tidak bisa menghadiri konser dan bertemu idola mereka. Artis juga tidak dapat berinteraksi dengan penonton. Ribuan pekerja hiburan di belakang layar kehilangan pekerjaan karena pembatasan sosial. Maka, tidak mengherankan jika penggemar Tomlinson menyebut konser amal yang tidak terduga ini sebagai "hadiah".

Veeps, platform yang menyelenggarakan konser, didirikan bersama oleh Joel dan Benji Madden dari Good Charlotte pada tahun 2017. Pada tahun 2020, ia terbukti berhasil beradaptasi dengan kebutuhan baru industri yang bertekuk lutut akibat pandemi. Platform ini dilaporkan menghasilkan lebih dari $10 juta dalam penjualan untuk sektor tur yang hancur, menawarkan cara baru untuk mengalami konser langsung. (Lin)

(wd)