Solotrust.com - RM BTS memberikan kontribusi yang besar untuk bidang seni, khususnya kunjungan ke museum seni. Hal itu diungkap Profesor Yang Jungmoo dari Korea National University of Arts saat muncul di acara radio SBS Power FM yang dipandu Kim Youngchul, yang ditayangkan pada 15 Desember.
"Ada banyak pameran seni akhir-akhir ini. Dan mereka dibagi menjadi dua kategori, dimana RM BTS pergi mengunjunginya dan dimana RM tidak mengunjunginya,” kata Profesor Yang Di segmen "Art Corner.
Profesor Yang kemudian memperkenalkan karya "East Wind", bagian dari seri "Wind" milik seniman Lee Woohwan. Dia kemudian menyinggung kembali tentang RM yang pergi ke Busan untuk melihat pameran seniman itu.
"RM mengunjungi Busan untuk fanmeeting BTS pada Juni 2019. Dia mengunjungi 'Woohwan Lee Space' di paviliun Museum Seni Busan untuk sementara waktu, dimana dia menikmati saat menontonnya," kata Profesor Yang, yang juga menyebut bahwa RM menyukai karya "wind" yang dipamerkan di sana.
"Setelah itu, jumlah tamu di museum itu meningkat, menjadi topik hangat di kalangan penggemar. Menurut seorang pejabat museum seni, jumlah pengunjung hampir empat kali lipat sejak itu," ungkap Profesor Yang.
RM memang dikenal sebagai pecinta seni dan kerap mengunjungi pameran seni, baik di Korea maupun luar negeri. Dia juga sering mengunggah tweet yang memperlihatkan foto-fotonya saat mengunjungi museum seni dan galeri.
Kim Whan Ki nampaknya adalah salah satu seniman favorit RM. Dia telah mengunjungi berbagai pameran yang menampilkan karya master pioner lukisan abstrak di Korea Selatan itu. Misalnya saat mengunjungi Museum Seni Ho Am, dia mencuitkan "Moon is up" di Twitternya, yang mengacu pada lukisan yang dia lihat.
Sementara itu di Museum Seni Buk Seoul, RM melihat lukisan Kim Whan Ki lain yang diberi nama "An Eternal Song". Masih dari Kim Whan Ki, RM juga pernah mengunggah foto yang memperlihatkan lukisan berjudul “Apricot flower and Pot”.
RM juga pernah mengunjungi Museum SAN (yang berarti Space+Art+Nature dan sebagai kata 산/san yang artinya gunung). Di situ, ia juga melihat lukisan Kim Whan Ki berjudul "Red Dot Painting".
Tak hanya pameran pelukis Korea di dalam negeri, saat BTS mendapatkan liburan musim panas, RM juga terbang ke Venice, Italia untuk mengunjungi pameran master lukis Korea yakni Yun Hyong Keun, yang menggelarnya di Museum Portuny.
RM pun telah memberikan donasi untuk bidang seni yang dicintainya. Sama seperti tahun lalu, untuk memperingati ulangtahunnya yang jatuh pada bulan September, RM mendonasikan dana sebesar 100 juta Won ke Yayasan "National Museum of Modern and Contemporary Art" (MMCA) atau Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer di Korea Selatan.
RM mensponsori produksi buku-buku seni yang sudah tidak dicetak dan sulit diperoleh, serta bahan-bahan yang perlu diterbitkan kembali. Buku-buku yang dihasilkan akan disumbangkan ke perpustakaan umum dan perpustakaan SD, SMP, dan SMA di daerah pegunungan di seluruh Korea Selatan.
"RM menyampaikan bahwa alangkah baiknya para remaja yang kesulitan mengakses museum seni rupa dapat dengan mudah mengakses seni. Kami akan mencoba untuk menyebarkan budaya membaca buku dengan RM, yang memiliki pengaruh baik dalam mengembangkan ketertarikan pada seni meski jadwalnya sibuk," kata pihak yayasan.
Kim In Hye, seorang peneliti di MMCA mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media, bahwa dia pernah tidak sengaja bertemu RM di Istana Deoksugung dan memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya. "Dia berpengetahuan luas dan menafsirkan lukisan Lee Kae Dae sehubungan dengan mitologi Barat," kata Kim.
Tahun lalu, donasi RM melalui MMCA digunakan untuk mendistribusikan 4.000 katalog seni dari master seni kontemporer Korea Selatan terkemuka, termasuk Kim Whan Ki, Lee Jung Seob dan Yoo Young Kuk, ke 400 perpustakaan umum dan sekolah di seluruh Korea Selatan.
Masih menurut yayasan tersebut, RM berharap dapat mendorong budaya membaca buku seni dan menumbuhkan kepekaan pada seni di kalangan anak muda.
"RM telah menyatakan keinginannya untuk mendukung komunitas seni, yang darinya dia sering mendapatkan inspirasi dan kenyamanan spiritualnya," kata kepala MMCA, Youn Bum Mo. (Lin)
(zend)