Hard News

Kasus Stunting Tinggi, Puan Maharani Minta Generasi Muda Siapkan Rencana Pernikahan

Nasional

21 Desember 2021 15:31 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/smile_forever)

BLITAR, solotrust.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak generasi muda untuk mempersiapkan sebaik-baiknya saat merencanakan pernikahan. Pasalnya, jika tidak terencana bisa menjadi salah satu penyebab anak lahir tidak tumbuh dengan baik atau stunting.

“Penyebab utama stunting sering kali dikaitkan dengan masalah kurang gizi, tapi sebenarnya persoanalan ini merupakan isu multidimensi yang juga membutuhkan solusi terintegrasi,” ujarnya, dilansir dari antaranews.



Puan Maharani menyampaikan hal tersebut saat acara “Strategi Penurunan Stunting dari Hulu”, diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Selasa (21/12/2021).

“Hal yang perlu diperhatikan adalah pernikahan dilakukan di usia ideal karena dapat mengurangi risiko berat lahir rendah. Selain itu, para calon ibu harus menjaga kesehatan dan asupan gizinya selama hamil serta di seribu hari pertama pascakelahiran,” imbuhnya.

Data Kementerian Kesehatan pada 2018 menunjukkan satu dari tiga anak berusia di bawah lima tahun (Balita) di Indonesia menderita stunting atau kurang gizi kronis. Sementara angka stunting di Indonesia berada di urutan 115 dari 151 negara di dunia.

“Edukasi seperti ini penting, jadi nanti kalau menikah yang dipikirkan bukan hanya foto prewedding-nya, tapi juga bagaimana supaya bisa lebih sehat,” tutur Puan Maharani.

Ia juga mengatakan, selama ini masyarakat selalu diimbau untuk mengonsumsi-makanan sehat, namun masalah yang lebih besar karena terkendala biaya serta kurangnya informasi mengenai gizi dan nutrisi.

“Sering kali bukan masyarakat tidak mau makan bergizi, tapi karena kendala biaya, prioritas anggaran juga kurangnya informasi tentang gizi dan nutrisi,” jelasnya.

Puan Maharani mengimbau agar semua pemangku kebijakan bisa bergotong royong menyosialisasikan pengetahuan gizi ke seluruh lapisan masyarakat.

“Bukan hanya untuk mengedukasi, namun memastikan rakyat memiliki kemudahan untuk mengakses asupan bergizi,” ujarnya. (athala)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya