SOLO, solotrust.com - Kepala Plt Dinas Pariwisata Kota Solo Aryo Widyandoko memperkenalkan area parkir baru di kawasan wisata Taman Balekambang pada Rabu (29/12) malam melalui gelaran acara Festival Kuliner Berbahan Dasar Ikan "Maem Iwak Ing Balekambang".
"Tujuan acara ini adalah untuk mengenalkan tempat parkir yang baru yang dianggarkan tahun ini sudah selesai. Kalau saya lihat tempat ini baik, terang, dan luas. Sebenarnya ini tidak hanya bisa untuk parkir tapi untuk penyelenggaraan event outdoor," ujar Aryo dalam sambutannya.
Menurut Aryo, adanya area parkir tersebut salah satunya karena Solo kekurangan tempat publik selama ini. Sehingga diharapkan tempat parkir tersebut juga bisa dimanfaatkan menjadi alternatif tempat berkegiatan luar ruangan. Meski tidak terlalu besar, Aryo berharap tempat tersebut dapat dijadikan lokasi acara di tahun 2022.
Dalam kesempatan itu, Dinas Pariwisata menggandeng sejumlah pihak seperti perhotelan, asosiasi Chef, koperasi pedagang ikan, dan lain sebagainya dalam menyajikan kuliner serba ikan. Hadir dalam festival itu sejumlah tokoh penting salah satunya Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Selain memperkenalkan lahan parkir yang baru, Aryo juga memperkenalkan potensi wisata kuliner dan potensi ekonomi yang lain di kawasan wisata Taman Balekambang Solo, yakni Pasar Ikan Balekambang yang telah beroperasi sejak Februari 2021 dan juga penangkaran kijang di Balekambang.
"Ada yang spesial sebenarnya di Balekambang ini, ada penangkaran kijang. Kalau dilihat dari luasan Balekambang ini tidak bisa banyak karena butuh pakan yang banyak. Kalau bisa semua memelihara kijang karena populasinya banyak. Saya kira bisa dimanfaatkan dengan ijin dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam)," paparAryo.
Sementara itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka berkomentar akan fokus pada revitalisasi di dalam Taman Balekambang dan menyerahkan pengurusan perparkiran yang baru tersebut kepada Dinas Perhubungan.
"Yang ngurus Pak Arif (Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo), saya fokus revitalisasi yang di dalam aja. Ya itu nanti kembali ke fungsi parkir setelah revitalisasi, kan nggak mungkin parkir segitu aja cukup. Ini kan sudah diserahkan ke kita, yang tempatnya provinsi itu, kita besarin semua," kata Gibran.
Soal kemungkinan konsumsi daging kijang dari penangkaran di Balekambang, Gibran berkomentar untuk kijang generasi ketiga bisa dikonsumsi. Hal itu sesuai ketentuan yang telah dipaparkan BKSDA Jawa Tengah sebelumnya dalam kesempatan malam itu.
Saat ditanya kemungkinan daging kijang nantinya bisa menjadi ikon kuliner kota Solo, Gibran juga berkomentar positif. "Bisa. Boleh, kalau penggemarnya banyak," kata Gibran singkat.
Usai festival kuliner, Gibran didampingi sejumlah tokoh meninjau langsung suasana Pasar Ikan Balekambang yang hanya buka di malam hari. (rum)
(zend)