SOLO, solotrust.com – Kota Solo pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,31. Inflasi ini disebabkan kenaikan harga-harga yang ditunjukkan naiknya angka IHK.
Hal ini diungkap oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo Totok Tavirijanto, Senin (3/1).
"Inflasi Kota Solo ini jauh lebih tinggi daripada inflasi Jawa Tengah yang sebesar 0,64 persen dan inflasi nasional yang hanya 0,57 persen," ungkap Totok.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik 2,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,14 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,76 persen, kelompok kesehatan naik 0,02 persen, kelompok transportasi naik 0,33 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,25 persen.
Sebaliknya kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,06 persen dan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya turun 0,18 persen. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran relatif stabil.
"Tingkat inflasi tahun kalender atau Januari-Desember 2021 dan tingkat inflasi tahun ke tahun yaitu Desember 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 2,58 persen," papar Totok.
Komoditas penyumbang inflasi Solo pada Desember di antaranya cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, bayam dan minyak goreng. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi antara lain pepaya, pisang, buku tulis bergaris, jeruk dan anggur.
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya pada Desember 2021 tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi
di Cilacap sebesar 0,82 persen, diikuti Purwokerto sebesar 0,74 persen, Surakarta sebesar 0,71 persen, kota Tegal sebesar 0,66 persen, kota Semarang sebesar 0,60 persen dan kota Kudus sebesar 0,50 persen.
Dari 90 kota IHK nasional, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Jayapura sebesar 1,91 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Pekanbaru sebesar 0,07 persen. Sebaliknya deflasi terjadi di kota Dumai sebesar 0,13 persen dan kota Bukittinggi
sebesar 0,04 persen. (rum)
(zend)