SOLO, solotrust.com - Seorang pedagang memarahi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang sedang memantau kesiapan bangunan baru Pasar Legi bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementrian PUPR Diana Kusumastuti pada Sabtu (15/1) pagi. Adalah Kristin, seorang pedagang yang menempati kios B.37 Pasar Legi.
Kristin awalnya merangsek ke dalam rombongan Gibran dan Diana yang sedang memantau keadaaan bangunan dalam pasar. Setelah itu, ia membawa Gibran beserta rombongan menuju kiosnya yang berada di bagian depan-luar. Di depan kiosnya, ia meluapkan keluhannya.
“Suaranya bising!” kata Kristin saat memarahi Gibran di depan kios B.37.
Diketahui suara bising tersebut dihasilkan dari mesin blower yang berada tepat di atas kiosnya. Selain mengeluhkan masalah blower, Kristin juga mengeluhkan air yang tampias (air hujan masuk ke dalam) saat hujan.
“Sekarang kalau hujan, air dari sana jatuh ke sini, mau saya tutup nggak boleh, kan lucu! Pembeli kalau nggak nyaman pasti nggak mau beli, lha wong jalan aja takut lantainya, basah,” ujar Kristin.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Diana menjelaskan blower tersebut memang diperuntukan untuk menjaga sirkulasi udara di bagian tengah pasar. Terkait keluhan pedagang di bagian depan pasar, pihaknya akan mengevaluasi perihal jam operasional blower.
“Pasar di tengah-tengah agak sedikit panas, makanya ada blower, cuma suaranya sangat kencang sehingga dia terganggu dalam aktivitasnya. Sebenarnya blower itu hanya satu jam hidupnya. Blowernya akan kita jadwalkan lagi hidupnya pas siang atau apa, supaya tidak menganggu aktivitas,” jelas Diana.
Perihal air yang tampias, Diana menjelaskan hal tersebut dikarenakan bangunan baru Pasar Legi merupakan bangunan gedung hijau berkonsep madya. Menurutnya hanya perlu pembiasaan dan adaptasi pedagang yang baru dipindahkan. Namun pihaknya tetap akan mengevaluasi hal tersebut.
“Bangunan ini memang bangunan gedung hijau. Orang yang baru menggunakan bangunan hijau komplainnya memang banyak. Dulu perencanaannya kan bangunan madya, nanti sayang kalau kita tutup-tutupi, nanti jadi nggak madya lagi. Kalau masalah tampias akan saya carikan solusi agar anginnya tetap masuk, tapi airnya tidak tampias,” terang Diana.
Sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menegaskan pihaknya akan memperbaiki keluhan pedagang yang baru dipindahkan. Ia menegaskan, hal tersebut wajar mengingat bangunan tersebut masih baru, serta belum diresmikan.
“Tadi kita sudah tampung semua, nanti kita perbaiki semua, ini masih baru masih banyak kekurangan,” tegas Gibran.(dks)
(zend)