SOLO, solotrust.com - Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI dapat menjadi sarana untuk mengenal keanekaragaman budaya yang ada di seluruh Indonesia.
Untuk itu, bagian dari program PMM Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menyelenggarakan seminar Pengenalan Kesenian Tradisional Jawa, bertempat di ruang seminar lantai 3 kampus B Unisri Solo pada, Senin (17/1).
Dalam keterangan persnya pada Rabu (19/1), Ketua Pelaksana Andri Astuti menyampaikan, sebagai perguruan tinggi penerima pertukaran mahasiswa merdeka dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Unisri berusaha mengenalkan budaya Jawa kepada mahasiswa yang berasal dari luar Jawa.
"Tujuan kegiatan ini, untuk memberikan pemahaman yang terkait keragaman budaya di Indonesia sehingga bisa menumbuhkan rasa saling menghormati dan memiliki rasa toleransi yang tinggi. Dengan menghadirkan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, kami berharap mahasiswa luar Jawa bisa mengenal keragaman Budaya Jawa," jelasnya.
Acara dibuka oleh Rektor Unisri, Prof. Sutardi, yang menyampaikan rasa syukur dengan adanya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini bisa dipertemukan oleh Mahasiswa dari dari Sabang sampai Merauke.
"Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika merupakan pilar yang sangat ampuh yang bisa menjadi perekat dan pemersatu bangsa Indonesia yang tentunya menjadi pondasi," ujar Sutardi.
Sementara itu, dalam paparannya, Gusti Puger menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan agar membangkitkan jiwa peserta untuk lebih mengenal kesenian dan mampu berkarya.
"Selain melestarikan budaya Jawa serta mengenalkan nilai-nilai dasar dalam kebudayaan tradisional diharapkan kesenian ini mampu menjadi terobosan yang baru dalam dunia modern," tutur GPH Puger. (rum)
(zend)