Hard News

4 Penerbit Terkemuka Jepang Akan Tuntut Cloudflare atas Pembajakan Manga

Global

2 Februari 2022 14:57 WIB

Manga One Piece, salah satu manga terkenal Jepang yang dibajak (Foto: mangaplus.shueisha.co.jp)

Solotrust.com - Beberapa penerbit manga Jepang akan menuntut  perusahaan AS atas pembajakan. Sebagaimana dilansir Japan Today dari AFP Selasa (1/2), empat penerbit terkemuka yakni Kodansha, Shueisha, Shogakukan dan Kadokawa menuduh perusahaan infrastruktur web Cloudflare melakukan pelanggaran hak cipta, karena perannya dalam menghosting situs yang mendistribusikan salinan bajakan dari judul manga mereka.

Mereka akan meminta ganti rugi gabungan sebesar 400 juta Yen, menurut sumber yang mengetahui gugatan tersebut.



Situs Cloudflare dituduh membantu, dengan menyediakan server yang dapat menangani lalu lintas online yang signifikan, memiliki perkiraan 300 juta tampilan sebulan dan mendistribusikan sekitar 4.000 judul manga, tambah sumber itu.

Situs pembajakan, dimana salinan novel grafis didistribusikan secara gratis, telah lama menyiksa penerbit manga epik seperti "One Piece" dan "Attack on Titan", dengan kerugian diperkirakan jutaan dolar di Jepang saja.

Juru bicara Kodansha, Tomoyuki Inui, mengatakan penerbit bertekad untuk mengambil tindakan hukum untuk melindungi hak-hak seniman.

"Semua keuntungan yang diperoleh dari situs pembajakan manga itu langsung ke operator ilegal mereka, tanpa ada yang masuk ke toko buku, penerbit, dan seniman manga yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk menciptakan karya-karya ini," katanya kepada AFP.

"Kita harus menghentikan situs pembajakan untuk melindungi budaya manga Jepang," katanya.

Pembajakan adalah masalah jangka panjang bagi industri manga Jepang yang terkenal secara internasional. Penerbit mengatakan mereka kehilangan jutaan pendapatan sebagai akibatnya.

Kepada AFP, juru bicara Kodansha mengatakan akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik Tokyo minggu ini.

Cloudflare tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar, tetapi ini bukan pertama kalinya situs itu mendapat kecaman dari penerbit manga.

Pada 2019, empat perusahaan yang sama mencapai penyelesaian dengan perusahaan AS itu, setelah setuju akan berhenti menyediakan layanannya untuk situs pembajakan. (Lin)

(zend)