SOLO, solotrust.com - Beberapa harga bahan pokok di pasar tradisional Kota Solo mengalami lonjakan sejak Senin, 28 Februari 2022.
Pantauan di Pasar Legi dan Pasar Gede, beberapa komoditas, seperti daging sapi, daging ayam, cabai, dan tahu mengalami kenaikan harga.
Daging sapi, menurut salah satu pedagang di Pasar Legi, Pujiani, saat ini mengalami kenaikan harga cukup signifiikan. Jika semula komoditas tersebut dibanderol seharga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram, kini naik jadi Rp135 ribu hingga Rp145 ribu per kilogram.
Harga daging sapi yang sudah naik sejak Januari hingga sekarang, diakui Pujiani membuat para pedagang mengurangi stok yang dijual
“Pasokan sapi mahal. Kami juga harus hati-hati, soalnya kalau jual daging sapi tidak seperti jual batik. Kalau batik beli satu untungnya Rp10 ribu, beli dua Rp20 ribu, sedangkan kalau daging sapi kan belum tentu.. Potong sapi banyak untungnya juga banyak, bahkan kadang-kadang rugi, jadi kami harus berhati hati. Pemintaan pembeli ya biasa biasa saja, belum ada pembelian dalam skala yang besar,” ungkapnya, Rabu (02/03/2022).
Selain daging sapi, harga bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp500 per kilogram dari semula Rp24.500 menjadi Rp25.000 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabai. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Legi, Yulfi, mengatakan harga cabai terus merangkak naik, terutama cabai merah keriting.
Selain harga meningkat, stok cabai keriting kini relatif sedikit, bahkan terkadang kosong. Harga cabai naik di kisaran Rp5000 hingga Rp10 ribu per kilogramnya.
“Cabai keriting di Pasar Legi hampir semuanya kosong, dari petani juga sudah kosong, kurang tahu untuk penyebab pastinya,” kata Yulfi.
Tak hanya daging sapi dan cabai, harga daging ayam juga terpantau naik. Komoditas daging ayam mengalami kenaikan harga sejak tiga hari terakhir. Harga daging ayam yang sempat mencapai harga Rp40 ribu per kilogram sempat turun di angka Rp32 ribu per kilogram dan kini naik lagi di kisaran Rp33 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
“Kemarin harganya sempat Rp40 ribu kemudian turun di Rp32 ribu, sekarang naik lagi Rp33 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram, itu juga sudah pas banget. Sekarang juga pasokan ayam berkurang mungkin untuk potong ayam, tapi buangnya susah nggak ada yang beli,” ungkap salah seorang pedagang ayam di Pasar Gede, Tin.
Naiknya harga daging ayam ini diakui pedagang telah membuat permintaan komoditas tersebut turun.
“Sekarang yang beli sedikit, tapi harus tetap disyukuri,” ucap Tin.
Sementara itu, kenaikan harga kedelai belakangan ini juga membuat para pedagang bingung untuk menaikkan harga produk olahan kedelai.
Seorang penjual tahu di Pasar Gede, Apip mengaku dirinya belum menaikkan harga dagangannya, meski bahan pokoknya naik terus.
“Saat ini harga tahu belum saya naikkan, tetapi harga bahan pokoknya naik terus, harga tahu sekitar Rp1.000 hingga Rp5.000, tetapi untung yang didapat selalu kurang”
Kendati harga kedelai tinggi tak lantas membuat komoditas tersebut menjadi langka seperti minyak goreng. Harga kedelai semula Rp6.500 hingga Rp8.000 per kilogram, kini melonjak jadi Rp11.000 per kilogram. Meski begitu, peminat bahan pokok tahu juga masih banyak.
“Alhamdulillah harga kedelai mahal, tetapi pembeli tambah, mungkin banyak perajin yang berhenti, banyak yang demo,” kata Apip. (Luthfiyah Salsabila)
(and_)