Pend & Budaya

UNS Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan LLDIKTI Wilayah II

Pend & Budaya

12 April 2022 11:05 WIB

Universitas Sebelas Maret (UNS) menandatangani nota kesepahaman dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, Senin (11/04/2022)

SOLO, solotrust.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) menandatangani nota kesepahaman dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Ruang Sidang I Gedung dr. Prakosa UNS, Senin (11/04/2022).

Nota kesepahaman ditandatangani mengimplementasikan kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bagi perguruan tinggi swasta berada dalam lingkungan LLDIKTI Wilayah II. Naskah nota kesepahaman sendiri ditandatangani langsung Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LLDIKTI Wilayah II Prof Yuliansyah. 



Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan langsung Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus, Wakil Rektor Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS Prof Sajidan, serta Direktur Kerja Sama, Pengembangan, dan Internasionalisasi UNS Prof Irwan Trinugroho. 

Sementara dari LLDIKTI Wilayah II dihadiri Kepala Bagian Umum Fansyuri Dwi Putra, Analis Mutu Akademik Marce Lay, Analis Sistem Informasi dan Jaringan Romi Kurniadi Saputra, Rektor ITBis Lembah Dempo Elvera, dan Direktur Pascasarjana ITBis Lembah Dempo Sastra Rico. 

Dalam sambutannya, Jamal Wiwoho mengapresiasi kerja sama terjalin antara UNS dengan LLDIKTI Wilayah II. Ia mengatakan, nota kesepahaman kali ini merupakan bukti perguruan tinggi di Indonesia tidak boleh menutup diri dan harus membuka peluang kolaborasi. 

“Ini sebagai konsekuensi logis dari perubahan-perubahan kebijakan, salah satunya adalah Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek RI,” ujarnya. 

LLDIKTI Wilayah II saat ini membawahi Provinsi Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung didorong untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya menambah jumlah dosen belum bergelar doktor. 

“SDM adalah unsur penting pengembangan utama, doktor dan profesor itu perlu (red: ditambah). Oleh karena itu, saya mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman ini, semoga bisa diaktualisasikan. Apa yang bisa dibantu UNS akan kami bantu dan apa yang bisa disampaikan, silakan saja disampaikan,” imbuh Jamal Wiwoho.

Sementara itu, Yuliansyah mengharapkan peran serta UNS untuk mendongkrak mutu perguruan tinggi swasta di wilayahnya yang jumlahnya mencapai 200-an. Sebab, saat ini belum ada perguruan tinggi swasta di Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung terakreditasi unggul. 

“Guru besar di wilayah kami juga baru 26. Jadi kami mendorong agar para dosen berani untuk melanjutkan studi doktoralnya. Kami targetkan 500 doktor baru agar bisa mencapai standar nasional," pungkasnya. (awa) 

(and_)