SOLO, solotrust.com- Terkait kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pada hari Selasa (6/3/2018), Jasa Raharja bertindak cepat dengan memberikan santunan bagi para korban.
Menurut informasi yang diterima solotrust.com, lakalantas terjadi sekitar jam 14.10 WIB di perempatan lampu merah Mbah Lepo Jl. Sumpah Pemuda Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres Kota Solo. Beberapa kendaraan yang terlibat lakalantas antara lain sebuah truk tronton, 3 truk, 1 mobil dan 3 sepeda motor.
Menurut Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Surakarta M. Hidayat Harahap, pihaknya segera berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Surakarta untuk mengetahui kebenaran kejadian tersebut.
"Baru kita mengerahkan staff untuk mencari tahu jumlah korban, lalu meluncur ke rumah sakit. Ada 2 rumah sakit rujukan para korban, RS Dr Oen Kandangsapi dan RS Dr Moewardi Jebres. Kita koordinasi dengan pihak rumah sakit agar korban dirawat sebaik-baiknya," terangnya di sela mengunjungi korban di IGD RS Dr Moewardi Jebres, Selasa (6/3/2018).
Sejauh ini di RS Moewardi terdapat 3 orang korban meninggal dunia (MD) dan 2 orang luka-luka. Sedangkan di RS Dr. Oen Kandangsapi ada 2 korban luka-luka.
Adapun batas plafon santunan untuk korban dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta bagi korban MD. Sedangkan untuk korban luka-luka maksimum Rp 20 juta plus nilai tambahan pertolongan pertama Rp 1 juta.
Pihaknya mengaku belum mengetahui penyebab persis terjadinya kecelakaan. Saat ini masih dalam proses penyidikan Satlantas Polresta Surakarta.
"Kita berusaha memberikan layanan terbaik kepada masyarakat terutama korban laka. Karena kita tahu setiap kecelakaan selalu menimbulkan kerugian biaya. Kita berharap cepat memberikan jaminan biaya ke rumah sakit agar korban fokus pada penyembuhan fisik," paparnya.
Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau untuk menaati peraturan lalu lintas. "Jangan ugal-ugalan. Kalau sudah sama-sama menaati aturan, insyaAllah kecelakaan tidak akan terjadi," pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang korban lakalantas yang dirawat di RS Dr. Moewardi bernama Kusnadi (40), mengaku tidak sempat menghindar saat tabrakan beruntun mulai terjadi. Pria asal Dusun Gandul, Trisobo, Kendal tersebut bersama saudaranya, Muslimin tadinya berencana pulang dengan truknya namun naas, keduanya menjadi korban lakalantas.
"Lampu sudah hijau, saya sudah mau angkatan tapi tetap terkena padahal sudah banting ke kiri. Kejadiannya berlangsung cepat, banting kiri tetap kena," ujarnya. (arum)
(wd)