JAKARTA, solotrust.com – Gejala awal hepatitis berkaitan dengan masalah pencernaan, seperti nyeri perut, mual, muntah, demam hingga diare.

Demikian diungkapkan dokter spesialis anak Rumah Sakit Universitas Indonesia, Annisa Rahmania Yulman.

"Hepatitis adalah peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun, dan lainnya. Setelah sel hati rusak, nanti bisa berakibat paling fatal adalah tidak bisa berfungi lagi seperti semula yang disebut hepatitis akut berat,” terang Annisa Rahmania Yulman.

Hepatitis disebabkan virus hepatitis A, B, C, D hingga E. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan hati.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya hepatitis akhir-akhir ini belum terdeteksi penyebabnya. Penyakit ini dialami anak-anak di beberapa negara, seperti Inggris, Irlandia Utara, Amerika Serikat, Spanyol, dan Indonesia.

Gejala berbahaya dari hepatitis adalah diare, ditandai frekuensi buang air besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lebih cair daripada biasanya.

“ Pada anak bayi yang di bawah enam bulan frekuensi BAB-nya cukup sering, tetapi lihat pada perubahan konsistensinya. Mungkin awalnya hanya ampas kemudian berubah menjadi air. Kalau satu tahun biasanya frekuensinya sudah lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari dapat dikatakan diare,” jelas Annisa Rahmania Yulman dalam siaran Instagram RSUI.

Perubahan warna feses menjadi lebih pucat juga termasuk gejala hepatitis memberat. Warna feses normal, yakni kuning cerah, kuning kecokelatan, kuning kehijauan, dan kuning oranye.

Apabila gejala awal tidak mendapatkan tindakan, efek selanjutnya mata terlihat kuning, perubahan urine menjadi lebih pekat hingga penurunan kesadaran.

Apabila para orangtua menemukan satu gejala awal hepatitis pada anaknya disarankan segera membawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan. (attfh)

(and_)