Hard News

Mulai Fasilitas hingga Protokol Kesehatan jadi Fokus Gelaran ASEAN Para Games XI

Jateng & DIY

21 Juni 2022 14:49 WIB

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes RI, Kartini Rustandi (tengah) bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) usai koordinasi terkait fasilitas kesehatan APG XI, di Balai Kota Solo pada Selasa (21/6). (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com – Wali Kota Solo sekaligus ketua Panitia Penyelenggara Asean Para Games (APG) XI, Gibran Rakabuming Raka berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait persiapan fasilitas kesehatan (faskes) dalam pesta olahraga difabel se Asia Tenggara yang akan digelar Juli mendatang.

Ditemui usai diskusinya di Balai Kota Solo pada Selasa (21/6), Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes RI, Kartini Rustandi menyebut persiapan fasilitas kesehatan dari segala aspek menjadi fokus perhatian guna kelancaran turnamen ini.



"Semua (aspek kesehatan), jadi mulai dari pelayanan kesehatannya, kesehatan lingkungannya, makannnya, kesiapan kebersihan makanan, keamanan makanan, pangan," paparnya.

Pemilihan faskes akan tersebar di Soloraya, mengingat terdapat venue (tempat-red) pertandingan yang berada di Semarang dan Karanganyar. Saat ini Kemenkes tengah memplot rumah sakit, puskesmas, dan klinik dengan faskes yang memadai. Faskes dengan spesialisasi tertentu, seperti ortopedi dan penyakit dalam akan dipertimbangkan.

Selain itu, pihaknya juga menentukan faskes dengan akses strategis guna mengatasi keadaan darurat mengingat lokasi perlombaan yang terpisah di beberapa tempat.

"Pastinya kita akan melihat kemampuan rumah sakit, kemudian juga jalur-jalurnya yg paling dekat, karena kan namanya kalau emergency harus jalur terdekat dan juga kemampuan, termasuk rawat inap jika memang diperlukan. Tapi kan di venue sudah dilakukan penapisan oleh tenaga-tenaga kesehatannya nanti," lanjutnya.

Protokol Kesehatan Disiapkan Per Cabang Olahraga

Selain fasilitas kesehatan, panitia juga akan membagi protokol kesehatan (prokes) dalam sistem bubble per cabang olahraga (cabor).

Sebagai informasi, sistem bubble adalah sistem pemisahan orang-orang berdasarkan kelompok yang berbeda sesuai ketentuan yang berlaku.

Terkait prokes, pihaknya juga mempertimbangkan beberapa persiapan dan terus mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kita harus sesuaikan. Walaupun kita sudah prepare semuanya, alternatif-alternatifnya sudah kita siapkan sama dengan teman-teman NPC (National Paralympic Committe)-nya," lanjut Kartini.

Pihaknya juga akan berkomitmen untuk menerapkan aturan prokes bagi penonton dan keselamatan atlet.

"Untuk atlet nanti juga pasti kita akan ada standar karena mereka adalah aset untuk negara masing-masing," pungkasnya. (riz)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya