KLATEN, solotrust.com- Tak kurang dari 500 umat Hindu di kabupaten Klaten, merayaan upacara Melasti. Rangkaian upacara tersebut digelar di Umbul Geneng, Desa Ngerundul, Kecamatan Kebonarum, Klaten.
Prosesi diawali dengan persembahyangan bersama, doa mohon ijin kepada Tuhan Yang Maha Esa di Pura Tirta Buana Desa Pluneng, dilanjutkan prosesi kirab dari Pura Tirta Buana menuju Umbul Geneng dengan menempuh jarak sekitar 2 kilometer.
Upacara Melasti dipimpin Romo Resi Bahudanda Sajiwa Dharma Talabah. Upacara ini digelar menjelang perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018) mendatang.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten, Hendrata Wisnu mengatakan, upacara Melasti setiap tahun menjelang Hari Raya Nyepi dilaksanakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia, mempunyai makna sebagai upacara pembersihan alam semesta termasuk bumi pertiwi dan se-isinya.
“Kegiatan ini kita menghadirkan acara ritual atau acara seromonia beserta Ibu Bupati Klaten yang intinya puncaknya persembayangan bersama seluruh umat Hindu di kabupaten Klaten," katanya, Senin (12/3/2018) di Klaten.
Hendrata Wisnu menambahkan, bagi umat Hindu, Nyepi di 2018 ini mengambil tema “melalui catur brata penyepian dengan mengangkat solidaritas perekat kebersamaan dan keutuhan NKRI”.
"Sebagai bangsa Indonesia kita mesti selalu menjaga persatuan dan kebersamaan serta keutuhan NKRI,"terangnya.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, meskipun warga Klaten beraneka ragam suku dan ras, selama ini hidup damai. Ia berharap kedamaian ini terus terjaga dan selalu guyub rukun.
“Umat Hindu yang merayakan melasti, kami minta doanya semua untuk Klaten agar ke depan kami dalam membawa Klaten bisa mewujudkan kabupaten yang bersinar, maju, mandiri dan berdaya saing,"ujarnya. (jaka)
(wd)