Hard News

ASEAN Para Games 2022: Hari Pertama, Para Angkat Berat Indonesia Borong 5 Emas

Nasional

2 Agustus 2022 11:38 WIB

Ni Nengah Widiasih menyumbang 2 medali emas dari cabang olahraga para angkat besi ASEAN Para Games XI 2022. (Foto: Istimewa)

SOLO, solotrust.com - Cabang olahraga (Cabor) para angkat berat berhasil menambang pundi-pundi medali emas bagi Indonesia di ASEAN Paragames (APG) XI Solo 2022, dengan menyumbang 5 emas dan 1 perak di hari perdana, Senin (2/7).

Regulasi anyar menguntungkan tim Indonesia. Terlebih, kini setiap kelas bisa memperebutkan dua medali emas.



Di mana, para angkat berat APG edisi kali ini memperebutkan emas dari angkatan terbaik serta total angkatan. Sebelumnya setiap kelas hanya memperebutkan satu emas yakni dari angkatan terbaik.

Medali Indonesia bersumber dari Ni Nengah Widiasih (dua emas di kelas 45 kg), Eneng Paridah (dua emas di kelas 41 kg) dan Rani Puji Astuti (satu emas dan satu perak di kelas 61 kg).

Koordinator pelatih Pelatnas Para Angkat Berat Indonesia, Coni Ruswanta, mengatakan sumbangan lima emas ini di luar ekspektasi tim Indonesia. Terlebih, debutan Eneng langsung unjuk gigi di APG tahun ini.

"Ini melebihi ekspektasi kami, terutama debutan Eneng Paridah yang dapat dua emas dari angkatan terbaik dan total angkatan," ujar Coni di Hotel Solo Paragon, Senin (1/7) malam lewat laporan yang diterima Solotrust.com.

Salah satu lifter Indonesia yang meraih emas, Rani Puji Astuti mengungkapkan kegembiraannya. Ia menjadi penutup pesta emas Indonesia dengan menjadi yang terbaik di kelas 61 kg.

Rani mencatatkan angkatan terbaik 90 kg, meninggalkan Nguyen Thi Thanh Thuy asal Vietnam di posisi kedua dengan angkatan terbaik 84 kg. Adapun medali perunggu diraih Somkhon Anon (Thailand) dengan angkatan terbaik 83 kg.

Prestasi tersebut mengakhiri penantian Rani meraih medali emas di APG. Pada dua edisi APG sebelumnya di Myanmar (2015) dan Malaysia (2017), torehan lifter asal Kudus itu mentok di medali perak.

"Dapat emas perdana (di APG) rasanya ya sangat senang, sangat bersyukur. Saya memang berharap tahun ini bisa memberikan yang terbaik untuk negeri," ujar Rani.

Namun, capaian apiknya di angkatan terbaik tak diikuti di akumulasi angkatan. Kegagalannya mengangkat beban di dua kesempatan (90 kg dan 92 kg) membuat Rani harus merelakan emas pada Nguyen Thi Thanh Thuy. Nguyen sukses meraih total angkatan 167 kg lewat dua kali angkatan sukses (83 kg dan 84 kg).

Rani mengakui penampilannya di Solo belum optimal meski sukses meraih satu emas. Ia mengaku memiliki masalah bahu kanannya beberapa waktu ini.

“Beberapa bulan ini kondisi tangan kurang bagus, ada masalah di bahu kanan. Tapi bersyukur masih bisa memberikan emas untuk bangsa ini,” tukasnya. (dks)

(zend)