Serba serbi

Di Balik Aksi Kholidin Memanah Gunakan Gigi, Sempat Berdarah di Awal Karier

Olahraga

4 Agustus 2022 10:31 WIB

Kholidin menggunakan gigi untuk memanah. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Kholidin menjadi salah satu atlet Indonesia berhasil mempersembahkan satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu dari cabang olahraga (Cabor) panahan di ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022, Rabu (03/08/2022).

Menariknya, Kholidin menggunakan kekuatan gigi untuk menarik anak panah demi membidik poin. Awal mula dirinya menggunakan gigi untuk menarik anak panah tak lepas dari insiden pada 2017 silam.



Saat itu, Kholidin terjatuh dari pohon kelapa hingga mengakibatkan tangan kanannya harus diamputasi lantaran mengalami infeksi, sepekan setelah peristiwa nahas itu.

Sementara, Kholidin sudah terjun di olahraga panahan setahun sebelum insiden atau pada 2016. Ia memutuskan menggunakan mulut dan giginya demi tetap menggeluti olahraga panahan.

"Seminggu kontrol, infeksi dan harus diamputasi. Di situ saya adaptasi sampai seminggu. Alhamdulillah bisa jalan. Saya baru mulai belajar panahan itu," kata Kholidin ditemui solotrust.com di venue pertandingan, Stadion Kotabarat, Solo, Rabu (03/08/2022).

"Dulu kan sebelumnya 2016 itu, saya memang sudah berlatih panahan," imbuhnya.

Pria yang kini tinggal di Pekalongan ini mengaku mulutnya sempat berdarah dan tak dapat digunakan makan selama tiga hari di awal ia mencoba. Awalnya, Kholidin memanah menggunakan gigi depan dan samping hingga akhirnya menemukan kenyamanan memanah menggunakan gigi geraham.

"Dulu awal-awal itu saya sampai berdarah-darah, sampai tiga hari itu saya nggak bisa makan," ungkapnya.

"Memang nggak pernah manah pakai mulut kan. Saya pakai mulut akhirnya, saya coba pakai gigi depan, akhirnya tiga hari saya nggak bisa makan. Saya pakai gigi samping sampai berdarah-darah lalu pindah ke agak belakang, geraham. Alhamdulillah sudah mulai kuat terus beradaptasi," sambungnya.

Lewat gigi belakang, Kholidin berhasil memanen emas APG 2022 bagi kontingen Indonesia. Ia mengungkapkan tak mudah memanah menggunakan gigi.

"Hampir sama ya, pakai kekuatan mulut dan tangan malah lebih berat pakai mulut karena harus rahangnya benar-benar kuat di geraham dan di leher," ungkapnya.

Demi bisa menyabet medali, Kholidin mesti melepaskan 300 lebih anak panah menggunakan gigi setiap hari selama latihan.

"Kalau biasanya saya latihan setiap hari kan 300 anak panah biar nanti pas event-event seperti ini cuman dua sesi itu ringan," tuturnya.

Pada ajang APG, Kholidin mempersembahkan emas saat berduet bersama Setiawan di kelas recurve ganda putra. Satu perak di kelas recurve ganda campuran bersama Mahda Aulia serta satu perunggu di kelas recurve individu putra.

Kholidin tak mau begitu saja puas dengan capaian di APG. Ia kini mulai membidik raihan di Asian Para Games dan Paralimpiade.

"Mudah-mudahan melampaui batas, targetnya ke depan Asian Para Games dan mudahan-mudahan Paralimpiade. Mohon doanya semuanya untuk Indonesia," tukasnya. (dks)

(and_)

Berita Terkait

5 Bahan Pencegah Bau Mulut yang Sering Dijumpai di Dapur

Waspadai Kanker Rongga Mulut! Ini Gejala-gejalanya

Pasar Hewan Jelok Dibuka, Pedagang harus Ber-KTP Boyolali

Jangan Terlalu Banyak Gunakan Obat Kumur, Bisa Sebabkan Jamur Mulut

Cara Hilangkan Bau Mulut Bawaan Lahir

PMK Merebak, Jumlah Hewan Kurban di Solo Turun 15%

Puluhan Pemanah Cilik Berlomba Jadi Pembidik Terbaik

An San, Peraih Medali Emas Panahan Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Penggemar MAMAMOO, Dapat Mention dari Solar

Alviyanto Bagas Prastyadi, Pemanah Ulung Klaten yang Tembus Olimpiade Tokyo

Tim Panahan Indonesia Taklukkan AS, Riau Ega: Kuncinya Percaya Diri dan Tenang

Sisihkan 300 Peserta Lain, Tim Panahan Indonesia Raih Gelar di Istanbul

Indonesia Boyong Perunggu di Kejuaraan Panahan Dunia

Anggar Kursi Roda Dipertandingkan di APG 2025 Thailand, PEPARNAS XVII Jadi Ajang Cari Bakat

Puan Maharani Sambut Kedatangan Kontingen NPC Indonesia dari Kamboja, Pastikan Bonus Sama

Antisipasi Kecurangan Permainan, CdM Kirimkan Tim Khusus Pantau ASEAN Para Games 2023 di Kamboja

Rp40 Miliar Aset Eks ASEAN Para Games bakal Dihibahkan ke Solo dan Semarang

Mengkomunikasikan Kesetaraan Melalui Event Paragames

Karisma Evi Tiarani Sabet Emas APG, Ortu Terharu

Ucapan Selamat dan Haru Warnai Acara Pisah Sambut Wali Kota Solo

Ramadan, HARRIS & POP! Hotel & Conventions Solo Hadirkan Paket Buka Puasa Istimewa

Persis Curi 3 Poin Penting dari Borneo FC, Lepas dari Zona Degradasi

ISI Solo Kukuhkan 2 Guru Besar, Berharap Seni Dapat Selalu Relevan Sesuai Zaman

Mahasiswa Solo Demo, Tuntut Pertanggungjawaban DPRD dan Suara untuk Seni Musik

Sambut Ramadan, Solo Paragon Hotel & Residences Hadirkan Nuansa Kuliner Khas Maroko

Jasa Raharja Raih Penghargaan Annual Report Award 2022

Bayar Pajak, Warga Boyolali Dapat Rumah dan Mobil

Kanwil Kemenkumham Jateng Raih Penghargaan Terbaik Bidang Pengelolaan dan Pelaporan LHI Keimigrasian 2022

Jadwal BRI Liga 1 2022/2023 Pekan Ini, Dibuka Madura United vs Persis Solo

Jadwal Pertandingan Persis Solo Putaran Kedua Liga 1 2022/2023

Gibran dan Bobby jadi 2 Politisi Muda Tervokal 2022, Ini Tanggapannya

Karisma Evi Tiarani Sabet Emas APG, Ortu Terharu

Saptoyogo Berpeluang Tambah Emas Keempat di Nomor Estafet Putra ASEAN Para Games Solo 2022

Sumbang Perunggu untuk Indonesia, Timnas Voli Duduk Putra Taklukkan Myanmar

Menpora Cek Kesiapan Akomodasi Bandara Adi Soemarmo, Komitmen Pelayanan Nomor Satu

Jejak-jejak Sejarah Solo, Tuan Rumah PON I hingga APG XI

Hadapi 2 Lawan Terberat, Tenis Kursi Roda Siapkan Kejutan di ASEAN Para Games XI

Berita Lainnya