SOLO, solotrust.com - Kholidin menjadi salah satu atlet Indonesia berhasil mempersembahkan satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu dari cabang olahraga (Cabor) panahan di ASEAN Para Games (APG) XI Solo 2022, Rabu (03/08/2022).
Menariknya, Kholidin menggunakan kekuatan gigi untuk menarik anak panah demi membidik poin. Awal mula dirinya menggunakan gigi untuk menarik anak panah tak lepas dari insiden pada 2017 silam.
Saat itu, Kholidin terjatuh dari pohon kelapa hingga mengakibatkan tangan kanannya harus diamputasi lantaran mengalami infeksi, sepekan setelah peristiwa nahas itu.
Sementara, Kholidin sudah terjun di olahraga panahan setahun sebelum insiden atau pada 2016. Ia memutuskan menggunakan mulut dan giginya demi tetap menggeluti olahraga panahan.
"Seminggu kontrol, infeksi dan harus diamputasi. Di situ saya adaptasi sampai seminggu. Alhamdulillah bisa jalan. Saya baru mulai belajar panahan itu," kata Kholidin ditemui solotrust.com di venue pertandingan, Stadion Kotabarat, Solo, Rabu (03/08/2022).
"Dulu kan sebelumnya 2016 itu, saya memang sudah berlatih panahan," imbuhnya.
Pria yang kini tinggal di Pekalongan ini mengaku mulutnya sempat berdarah dan tak dapat digunakan makan selama tiga hari di awal ia mencoba. Awalnya, Kholidin memanah menggunakan gigi depan dan samping hingga akhirnya menemukan kenyamanan memanah menggunakan gigi geraham.
"Dulu awal-awal itu saya sampai berdarah-darah, sampai tiga hari itu saya nggak bisa makan," ungkapnya.
"Memang nggak pernah manah pakai mulut kan. Saya pakai mulut akhirnya, saya coba pakai gigi depan, akhirnya tiga hari saya nggak bisa makan. Saya pakai gigi samping sampai berdarah-darah lalu pindah ke agak belakang, geraham. Alhamdulillah sudah mulai kuat terus beradaptasi," sambungnya.
Lewat gigi belakang, Kholidin berhasil memanen emas APG 2022 bagi kontingen Indonesia. Ia mengungkapkan tak mudah memanah menggunakan gigi.
"Hampir sama ya, pakai kekuatan mulut dan tangan malah lebih berat pakai mulut karena harus rahangnya benar-benar kuat di geraham dan di leher," ungkapnya.
Demi bisa menyabet medali, Kholidin mesti melepaskan 300 lebih anak panah menggunakan gigi setiap hari selama latihan.
"Kalau biasanya saya latihan setiap hari kan 300 anak panah biar nanti pas event-event seperti ini cuman dua sesi itu ringan," tuturnya.
Pada ajang APG, Kholidin mempersembahkan emas saat berduet bersama Setiawan di kelas recurve ganda putra. Satu perak di kelas recurve ganda campuran bersama Mahda Aulia serta satu perunggu di kelas recurve individu putra.
Kholidin tak mau begitu saja puas dengan capaian di APG. Ia kini mulai membidik raihan di Asian Para Games dan Paralimpiade.
"Mudah-mudahan melampaui batas, targetnya ke depan Asian Para Games dan mudahan-mudahan Paralimpiade. Mohon doanya semuanya untuk Indonesia," tukasnya. (dks)
(and_)