REMBANG, solotrust.com - Melonjaknya harga di sektor perekonomian imbas dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mempengaruhi daya beli masyarakat di seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Rembang.
Namun Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini permasalahan tersebut bisa teratasi dengan adanya bantuan yang diberikan pemerintah.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan daya beli masyarakat sejak diberlakukannya harga BBM yang baru hingga saat ini masih stabil. Hal itu disebabkan karena adanya bantuan subsidi BBM yang diberikan kepada para pekerja dengan gaji dibawah Rp3 juta.
“Pekerja dengan gaji dibawah Rp3 juta dapat Rp600 ribu. Sehingga persentase pendapatannya naik 7,7, sementara inflasi 3,3 diperkirakan. Jadi daya belinya lebih tinggi masih bisa,” bebernya usai bertemu Bupati Rembang Abdul Hafidz, Kamis (29/9).
Sementara untuk masyarakat miskin, lanjut Zulkifli, juga mendapat bantuan Rp150 ribu sebanyak 4 kali. Sehingga total bantuannya sama sebesar Rp600 ribu.
“Nah itu maka persentase pendapatannya naik 4,7, sedangkan inflasinya 3,3. Jadi daya beli masyarakat masih terjamin. Sehingga tidak ada gejolak secara langsung kemarin,” ucapnya.
Dirinya menambahkan jika harga sembako mengalami kenaikan maka pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk membantu menekan harga supaya harga sembako bisa tetap stabil di pasaran. Salah satunya dengan cara memberi memberi bantuan subsidi ongkos kirim untuk jasa transportasi pengangkut bahan pokok dari tempat asal.
“Bawang misalnya dikirim ke sini (Rembang) harganya naik Rp40 ribu, maka Bupati Brebes bisa mensubsidi ongkos kirimnya, sehingga harganya bisa Rp30 ribu lagi,” terangnya.
Dirinya berharap strategi untuk memberi subsidi bagi jasa transportasi pengangkut bahan pokok bisa berjalan lancar. Pimpinan daerah memegang peran penting untuk menjalankan strategi tersebut dalam upaya menekan naiknya inflasi. (mn)
(zend)