SOLO, solotrust.com - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Solo menampik isu ijazah palsu Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi). Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Solo Munarso menjamin Jokowi merupakan lulusan SMA beralamat di Jalan Mr Sartono No 30, Nusukan, Solo.
Saat ditemui sejumlah wartawan, Senin (17/10/2022), Munarso menunjukan dokumen berupa buku induk siswa dan fotokopi ijazah Jokowi berlegalisasi. Nampak, tertulis saat itu Jokowi terdata dengan nomor induk 60229 dan dulunya beralamat rumah di Jalan MT Haryono No 6, Banjarsari, Solo. Jokowi merupakan siswa yang masuk pada 1977 dan lulus 1980.
"Jadi data terkait Joko Widodo sesuai dengan FC (fotokopi) ijazah maupun buku induk yang ada di SMAN 6 Solo, nomor induknya sesuai maupun nama dan nama orangtua," terangnya kepada awak media, Senin (17/10/2022) siang.
Sementara, ia memberi keterangan soal perubahan nama SMAN 6 yang kerap dipermasalahkan warganet. Munarso menjelaskan, SMAN 6 berdiri sejak 1975 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) 40. Oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah, SMPP 40 berganti nama menjadi SMAN 6 sebelum kelulusan Jokowi.
Demikian pergantian itu baru disahkan menjadi SMAN 6 oleh kementerian pada 1985. Namun, SMPP 40 juga kerap memberi tanda kurung SMAN 6 di belakang nama lama itu.
"Kemudian Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Provinsi Jateng melakukan perubahan nama menjadi SMAN 6 Solo. Pada tahun 1980 Bulan April tepatnya, atas nama Joko Widodo lulus dari SMPP atau yang sudah berganti nama menjadi SMAN 6 Solo," tegasnya.
"Tahun 1985 sudah turun SK (Surat Keputusan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah turun mengubah nama menjadi SMAN 6 Solo hingga saat ini," sambungnya.
Sementara itu, guru kimia semasa Jokowi mengenyam bangku SMA, Sri Haryadiningsih memberi kesaksian orang nomor satu di Indonesia itu memang lulusan SMAN 6. Wanita akrab disapa Ning menuturkan, ia mengajar Jokowi sejak kelas X hingga XII.
"Saya ingin bersaksi bahwa saya mulai mengajar di SMAN 6, dulunya juga SMPP. Saya mengajar angkatan Pak Jokowi dari kelas satu naik kelas dua sampai dengan kelas tiga, jadi saya mengajar di tahun angkatan beliau selama tiga tahun," paparnya.
Menurut Ning, semasa sekolah, Jokowi juga menggemari pelajaran Kimia. Jokowi, ungkapnya, juga menyatakan hal yang sama saat mereka diundang ke istana pada 2015 lalu.
"Pak Jokowi sendiri memang beliau lebih [unggul] dibanding dengan yang lain untuk pelajaran kimia. Saya ingat, beliau senang untuk belajar kimia dan sampai pada waktu kami guru-guru diundang pada 2015 ke Jakarta, beliau masih ingat sekali dengan saya. Beliau juga mengatakan juga senang belajar kimia, nilai beliau bagus terus, ini kesaksian saya," kata Ning.
Sementara itu, guru bahasa Inggris Jokowi saat kelas XII, Sri Winarni mengungkapkan, semasa sekolah Jokowi dikenal sebagai salah satu siswa cerdas serta berkepribadian baik. Ia menjamin, Jokowi merupakan salah satu muridnya kala itu.
"Saya melihat beliaunya santun sekali, tidak pernah membuat masalah. Artinya, waktunya belajar ya belajar, tidak pernah bolos, nilai bahasa Inggris juga bagus. Jadi kesaksian yang saya ingat dari SMPP atau SMAN 6 waktu kelas tiga," tuturnya. (dks)
(and_)