Pend & Budaya

Usai Kasus Penamparan Siswa, SMPN 1 Sawit Deklarasi Sekolah Ramah Anak

Pend & Budaya

8 November 2022 10:01 WIB

SMP Negeri 1 Sawit menggelar deklarasi sebagai sekolah ramah anak, usai terjadinya kasus penamparan oknum guru terhadap siswa beberapa hari lalu, Senin (07/11/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com– SMP Negeri 1 Sawit menggelar deklarasi sebagai sekolah ramah anak, usai terjadinya kasus penamparan oknum guru terhadap siswa beberapa hari lalu, Deklarasi diawali upacara, dipimpin kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali Darmanto.

Deklarasi dipimpin Kepala SMP Negeri 1 Sawit, Agus Winarno dilanjutkan penandatangan komitmen dilakukan 756 siswa, guru, komite sekolah, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sawit.



Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto mengatakan, SMPN 1 Sawit telah sepakat menjadi sekolah ramah anak, tidak ada kekerasan dalam bentuk apa pun, baik fisik maupun nonfisik.

“Adapun yang ada adalah persahabatan. Jadi guru itu sahabat belajar anak-anak. Harapan kita anak-anak menjadi nyaman, menjadi senang, terlindungi bisa belajar di sini dengan sebaik-baiknya untuk masa depan mereka,” katanya kepada wartawan, Senin (07/11/2022).

Dalam hal ini, Disdikbud tetap akan melakukan pemantauan dan evaluasi agar terwujud suasana nyaman, aman, dan tanpa kekerasan antara guru dan siswa.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Sawit, Agus Winarno berkomitmen dan menolak segala bentuk kekerasan di lingkungan sekolah. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan SMPN 1 Sawit sebagai sekolah layak anak dan ramah anak. Selain itu, pihaknya menekankan pada pendidikan karakter yang diterapkan di lingkungan sekolah.

“Kita memberikan pendidikan karakter kepada anak-anak. Etika, edukasi sehingga ada sopan santun, unggah ungguh, dan sebagainya yang selama ini kurang. Kita respons kembali sehingga 5S ini kita terapkan kembali,” ujarnya. (jaka)

(and_)