Ekonomi & Bisnis

BOB Dampingi Rumah Batik Giriarum Girilayu Bangkitkan Corak Klasik Batik Tulis Turun-temurun

Ekonomi & Bisnis

18 November 2022 19:51 WIB

Rombongan Badan Otoritas Borobudur saat melakukan kunjungan di Rumah Batik Giriarum Desa Girilayu Matesih, Jumat (18/11/2022)

KARANGANYAR, solotrust.com - Motif-motif klasik batik teraplikasi ke bahan kain maupun suvenir ditawarkan di desa wisata binaan Badan Otorita Borobudur (BOB) di Desa Girilayu, Matesih Karanganyar. Diharapkan belanja di desa wisata ini membangkitkan ekonomi kreatif (Ekraf) wilayah tersebut dan jejaringnya.

Plh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin saat tinjauan di Rumah Batik Giriarum Desa Girilayu Matesih mengatakan, kegiatan pelatihan dan pendampingan sudah dilakukan mulai Juni-November 2022.



"Hari ini kami ajak para ritel ikut trip ke lokasi di Sragen dan Karanganyar agar melihat langsung potensi ekraf di dua lokasi ini," ungkapnya, saat tinjauan ke Rumah Batik Giriarum, Jumat (18/11/2022).

Tinjauan ini diharapkan dapat menyakinkan para pelaku ritel modern atas keberadaan brand Batik Arga Praga yang merupakan kumpulan brand dari pelatihan yang telah sukses dilakukan. Selain di Rumah Batik Giriarum, tinjauan juga dilakukan di kelompok Batik Mekarjaya dan Kelompok Batik Soka Prada di Kabupaten Sragen.

"Setidaknya ada 27 motif batik yang dikembangkan dari dua kabupaten itu. Ke depan kolaborasi harus terus terjalin sehingga puluhan motif batik dapat dikemas dengan baik," harap Agustin Peranginangin.

Lebih lanjut, pihaknya mengungkapkan pentingnya ekraf di sektor pariwisata. Wisatawan saat ini sudah tidak lagi sekadar ke destinasi wisata dan melakukan kegiatan wisata. Pola wisatawan mengalami perubahan tren. Mereka juga mencari ciri khas autentik dari destinasi wisata yang dituju.

"Saat ini pariwisata tidak lagi orang berhenti dan healing, tapi ekraf bisa menjadi penyangga utama. Bisa jadi orang berbelanja dan berwisata, tidak terbatas. Sekarang tidak lagi orang datang berkeliling saja, tapi juga berkembang ke wellness tourism. Lebih memperlama waktu liburannya untuk belanja produk ekraf," papar Agustin Peranginangin.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Rustam Effendi yang ikut dalam trip rombongan mencatat pentingnya sinergitas antarsektor pemerintahan. Hal itu menjadi kunci kesuksesan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

"Catatan penting bukan kompetisi, tapi bagaimana maju bersama menyejahterakan semua. Kita harus bangga menggunakan buatan Indonesia. Daripada belanja pemerintah yang tidak efektif, lebih baik dialokasikan ke sektor penyangga ekonomi," tukasnya.

Diketahui, pelatihan fesyen ditujukan kepada dua Kabupaten Karanganyar dan Sragen meliputi desain motif batik, pelatihan produksi purwarupa, pelatihan bisnis, pemasaran, pelatihan foto produk dan branding, serta pendampingan digital marketing. (joe)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya