SOLO, solotrust.com – Ribuan driver Gojek se-Soloraya mengancam akan membuat aksi yang lebih besar jika keinginan mereka tidak dipenuhi PT Gojek Indonesia (GI). Sebelumnya, ribuan pengemudi online ini menolak tarif goride yang ditetapkan, yang turun dari Rp 8.000 menjadi Rp 5.000.
Baca juga:Driver Gojek Gelar Aksi Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya
Dalam tuntutannya, mereka menilai kebijakan yang ditetapkan PT GI tidak adil, mengingat tarif membuat pendapatan driver akan semakin berkurang. Mereka mendesak agar PT GI kembali menerapkan tarif awal.
"Kalau keinginan kita dipenuhi tentu akan membuat lebih semangat kerja. Tapi kalau tidak dipenuhi kita akan bikin aksi turun jalan yang lebih besar lagi," kata Koordinator Aksi, Budi Lestari di sela aksi unjuk rasa di kantor Gojek Solobaru, Sukoharjo, Kamis (22/3/2018).
Budi menyebut pihaknya akan mengumpulkan massa yang lebih besar, hingga wilayah eks karisidenan Surakarta. Mereka menilai jika kebijakan tarif ini tetap diturunkan, akan berdampak besar pada pendapatan para driver Gojek.
"Kebijakan ini baru uji coba dan dilakukan di Solo saja. Kalau tidak kita tolak, maka akan diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia. Kita tidak ingin hal itu terjadi," tegas dia.
Seorang driver Gojek lain, Rio Nugroho mengatakan PT Gojek Indonesia (GI) tidak pernah melakukan sosialisasi sebelumnya terkait penurunan tarif dasar tersebut. Dirinya mendesak agar GI segera mengembalikan tarif menjadi semula, jika tidak, mereka mengancam akan mogok kerja.
"Tarif ini jelas sangat merugikan driver, kita lihat perkembangannya dulu. Kalau memang tidak dipenuhi, kita akan mogok kerja," tegas Rio.
Salah satu driver Gojek yang juga admin grup Q, Pele menyebut, adanya penurunan tarif ini sangat berpengaruh. Pele menjelaskan, sebelum ada penurunan, tarif goride untuk jarak dekat atau di bawah 5 kilometer yakni Rp 8.000. Dengan rincian Rp 4.000 dibayar tunai dan Rp 4.000 dibayar gopay.
"Tetapi sekarang diturunkan menjadi Rp 5.000, itu dikurangi Gopay Rp 1.000," ungkapnya.
Kebijakan tersebut sudah mulai diberlakukan 21 Maret. Dirinya pun sempat terkejut dengan pemberlakuan tarif baru ini.
"Saya baru tahu saat ada costumer yang membayar dan ternyata sudah diturunkan tarifnya," katanya. (vin)
(wd)